Inilah Alasan Mengapa ‘Insidious: The Red Door’ Harus Kamu Tonton!

Gua gak ngharapin Bishara bisa bikin penonton denger lagu jadul yang ikonis kayak “Tiptoe Thru’ The Tulips With Me” (1968) dari Tiny Tim kayak di “Insidious” (2010), tapi tetep aja gua pengen denger karyanya sebagai kenang-kenangan gitu.

Selain itu, gua sebenernya berharap Scott Teems bisa ngeksplorasi lebih dalam lagi tentang si setan musuh keluarga Lambert yang udah jadi musuh bebuyutan mereka selama lima film ini.

Baca Juga: Hari Keterampilan Pemuda Sedunia, Membangun Masa Depan yang Berdaya Saing

Gua merasa, setan itu masih banyak misterinya. Mungkin cerita tentang setan ini bisa jadi spin-off dari “Insidious”? Siapa tahu.

Tapi yang jelas, Scott Teems kayaknya ngerti apa yang gua pengen liat di akhir “Insidious 5” ini. Mungkin emang agak kurang dramatis atau nggak terlalu berkesan, tapi penutupan yang juga sebagai penghormatan ini, buat gua, udah cukup buat ngejalanin saga selama 13 tahun ini.

Gua gak bisa bayangin kalo akhir “Insidious 5” ini dibikin kayak versi 2010 atau empat film sebelumnya yang bikin penasaran. Gua udah kelelahan dan jenuh nungguin 3-5 tahun lagi buat dapetin jawaban dari cliffhanger.

Di sisi lain, gua lebih excited nungguin cerita horor baru dari Hollywood yang bisa jadi waralaba kayak “Insidious” yang lahir 13 tahun yang lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan