Hal tersebut ia sampaikan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jabar pada Kamis, 13 Juli 2023. Rosi pun sempat membeberkan dirinya tertarik mengikuti program yang ditawarkan pelaku.
Alasannya, kata Rosi, karena melihat banyak siswa-siswa yang dikirimkan sekolah ke Tiongkok. Bahkan salah satu saudaranya memberangkatkan anaknya melalui program yang dikelola pelaku. Ia pun ingin anaknya bisa sukses bersekolah di luar negeri.
“Ada saudara saya sudah ada ikut program dia (pelaku) dengan iming-iming agen ini bisa mengurus anak-anak kami, menjamin keamanannya selama di sana, termasuk persiapan anak kami sekolah, mulai dari bahasa dan pelajarannya agar bisa mengikuti standard di sana,” kata Rosi.
Lebih lanjut, Rosi pun mengungkapkan hasil interogasi terhadap terduga pelaku penipuan tersebut di Polda Jabar. Berdasarkan keterangannya, uang yang telah diterima dari para orang tua siswa disalahgunakan oleh terduga pelaku yang diketahui berprofesi sebagai guru tersebut.
Padahal, kata Rosi, sejumlah uang yang dikirimkan para orang tua bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak mereka di China. Namun, mereka pun tidak habis pikir bahwa uang tersebut justru digunakan oleh pelaku untuk kebutuhan pribadi termasuk membayar Pinjol dan judi bola.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengaku belum menerima laporan pengaduan tersebut.
“Belum ada infonya,” kata Ibrahim Tompo.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak Polda Jabar terkait kasus dugaan penipuan tawaran pendidikan ke China yang disebut-sebut telah merugikan orang tua siswa di Bandung hingga Rp5 miliar. (*)