JABAR EKSPRES – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Kamis, sehari setelah pembakaran manuskrip Al-Qur’an di Swedia, Turki tidak akan tergoyahkan oleh provokasi dan ancaman.
“Saya akan mengajarkan kepada orang-orang Barat yang sombong bahwa menghina Muslim bukanlah kebebasan berekspresi,” kata Erdogan mengutip dari Antara, Kamis (29/6)
Dia mengatakan Turki akan melawan organisasi teroris dan musuh-musuh Islam.
Erdogan menekankan bahwa mereka yang mengizinkan tindakan-tindakan seperti itu dengan dalih kebebasan berekspresi dan menutup mata terhadap kejahatan-kejahatan semacam itu “gagal mencapai tujuan mereka”.
BACA JUGA : Aksi Pembakaran Al-Quran di Swedia Dikecam Indonesia
Pada hari Rabu, warga Irak membakar salinan Al-Qur’an di depan sebuah masjid di ibukota Swedia, Stockholm.
Pada tanggal 12 Juni, Pengadilan Banding Swedia memutuskan bahwa polisi tidak memiliki dasar hukum untuk menghentikan dua protes pembakaran Alquran pada awal tahun ini, dan keputusan pengadilan yang lebih rendah untuk mencabut keputusan pelarangan pembakaran Alquran.
Setelah politisi sayap kanan Denmark, Rasmus Pardan, membakar sebuah Alquran di depan kedutaan besar Turki di Stockholm pada bulan Januari, polisi menolak permohonan izin untuk dua aksi unjuk rasa lainnya pada bulan Februari dengan alasan keamanan.
BACA JUGA : Amerika Kecam Pembakar Kitab Suci Al-Quran di Swedia, Sebut Pelaku Kurang Ajar
Keputusan tersebut kemudian diajukan banding oleh dua orang yang melakukan provokasi di depan kedutaan besar Irak dan Turki di Stockholm.
Pengadilan Administratif Stockholm membalikkan keputusan tersebut pada bulan April dengan alasan bahwa risiko keamanan yang disebutkan oleh polisi tidak dapat membatasi hak untuk berdemonstrasi.