JABAR EKSPRES – Lebih dari dua juta jamaah haji dari seluruh dunia mengunjungi Mina pada hari Rabu waktu setempat untuk melempar jumrah sebagai bagian dari ibadah haji.
Para jamaah haji berjalan melintasi Jembatan Jumrah. Jembatan Jumrah adalah jembatan penyeberangan di Mina dekat kota Mekkah, Arab Saudi, yang digunakan oleh umat Islam untuk melempar jumrah dalam ibadah haji.
Pada Idul Adha (hari ke-10 bulan Durhijja), jamaah haji diwajibkan untuk melempar tujuh kerikil Aqaba Jumura ke pilar-pilar yang melambangkan Setan.
Setelah melempar jumrah di Aqabah, jamaah haji mengenakan taharul atau mencukur rambutnya, yang dikenal dengan sebutan awal, menanggalkan pakaian ihram dan mengenakan pakaian biasa.
BACA JUGA : Muhadjir Effendi Sebut Ponpres Al Zaytun Mirip Komune
Ibrahim Diha, seorang peserta haji pertama kali dari Mauritania, mengatakan bahwa cuaca panas tidak menghentikannya untuk melempar jumrah. Ia mengatakan bahwa jamaah haji dapat menggunakan payung untuk mencegah dehidrasi dan minum banyak air.
“Ada banyak peziarah dalam beberapa jam pertama, jadi akan ada kemacetan. Tapi terus terang, pengaturan yang baik dan kehadiran petugas keamanan membuat orang lebih mudah berjalan,” katanya mengutip dari Antara pada Rabu (28/6)
Ia mengatakan bahwa ia berjalan kaki setelah salat Subuh untuk menghindari kerumunan orang dan teriknya matahari saat melempar jumrah.
“Jadi sejujurnya saya percaya bahwa para peziarah dapat berduyun-duyun ke area tersebut pada siang hari, meskipun panas. Pihak berwenang Arab Saudi berusaha keras untuk menyediakan kondisi terbaik bagi para jamaah. “Misalnya, ada tempat air minum yang tersedia bagi para jamaah,” katanya.