JABAR EKSPRES – IPB University berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali meluncurkan inovasi terbaru bertajuk Green Fashion Sawit.
Melalui sejumlah produk fashion yang dihasilkan dari limbah sawit, inovasi ini diklaim dapat mendorong pertumbuhan produk industri kreatif fashion.
Green Fashion Sawit itu resmi diperkenalkan pada launching hasil penelitian yang digelar oleh Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor pada Rabu, 27 Juni 2023.
Rektor IPB University, Arif Satria menuturkan, dengan adanya green fashion ini semakin memperkuat sirkular ekonomi bahwa seluruh limbah dari berbagai produk perkebunan sudah bisa diolah menjadi berbagai hal termasuk produk fashion.
Ia mengaku, dirinya terus menyemangati para inovator untuk bisa memproduksi berbagai karyanya dalam mendukung kemajuan bangsa.
Menurut Arif, saat ini agro maritim tidak hanya bicara soal pangan, tetapi juga bicara soal bio material. Dengan begitu masa depan sangat ditentukan oleh riset riset dibidang bio material.
“Baju yang selama ini kita kenal berasal dari kapas, sekarang sudah bisa dibuat dari limbah sawit. Kita juga tahu limbah sawit bisa dibuat untuk helm, limbah sawit bisa dipakai untuk rompi anti peluru, bahkan bisa digunakan untuk produksi gula. Jadi saya kira temuan-temuan ini bisa menjadi inspirasi temuan-temuan berikutnya,” ungkapnya dikutip Rabu, 28 Juni 2023.
Sementara itu, inovator Green Fashion Sawit, Siti Nikmatin menambahkan, future fashion tidak hanya berbahan serat alam kapas dan serat polimer sintetis, tetapi berbasis biomass sawit yang menghasilkan benang dan kain untuk aplikasi produk industri kreatif fashion.
“Iklim industri fashion lokal dan impor sangatlah dinamis, bersaing dan kompetitif. Persaingan bukan hanya sekedar harga, melainkan juga bahan baku organik atau sintetis yang linier dengan kenyamanan pada saat pakai,” tuturnya.
Ia menekankan, bahwa industri kreatif fashion mempunyai peran penting di dalam perekonomian nasional.
Dunia fashion di Indonesia, sambung dia, terus berkembang seiring dengan kuatnya arus teknologi informasi dan e-commerce.
Hal tersebut turut didukung dengan meningkatnya jumlah penduduk berusia remaja dan produktif setiap tahunnya dengan daya beli yang tinggi terhadap kebutuhan fashion yang cantik dan tren.