Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pergi melalui rute yang berbeda saat pergi untuk salat Idul Adha dan saat pulang dari salat, Beliau mengambil rute yang berbeda.
Meskipun demikian, jika menggunakan rute yang sama tetap diperbolehkan.
5. Banyak-banyaklah Membaca Takbir saat Keluar Rumah Menuju Tempat Salat Idul Adha
Takbir pada hari-hari Tasyriq tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu, tetapi dapat dilakukan sepanjang hari-hari tersebut.
Dalam riwayat Bukhari, disebutkan bahwa Umar ra. mengucapkan takbir dalam khutbahnya di Mina, dan suara takbirnya terdengar oleh orang-orang yang berada di masjid sehingga mereka ikut mengucapkannya.
Bahkan, orang-orang di pasar pun ikut mengucapkan takbir sehingga terdengar gemuruh di Mina.
6. Tidak Boleh Memotong Kuku dan Rambut
Selain amalan-amalan di atas, dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa tidak diperbolehkan memotong kuku dan rambut sebelum melaksanakan salat Idul Adha, tepatnya sebelum berkurban.
Hadits tersebut menyatakan, “Barangsiapa yang berniat untuk berkurban dan telah memasuki awal Dzulhijjah (tanggal 1 Dzulhijjah), maka janganlah ia memotong rambut dan kuku sampai setelah berkurban.”
Pendapat ulama berkaitan dengan larangan ini berbeda-beda, di mana sebagian ulama berpendapat bahwa larangan tersebut berlaku khusus bagi orang yang akan berkurban pada hari Idul Adha.
Baca juga : Libur Cuti Bersama Idul Adha, Pemkot Bandung Berharap Sektor Parawisata Bisa Naikan Pendapatan Daerah
Namun, Imam Syafi’i berpendapat bahwa memotong kuku dan rambut sebelum salat Idul Adha hukumnya makruh.
Demikianlah enam amalan sunah yang dianjurkan sebelum melaksanakan salat Idul Adha.
Dengan melaksanakan Sunnah sebelum solat idul adha ini, umat Muslim dapat meningkatkan pahala dan mendapatkan keberkahan dalam merayakan Hari Raya Idul Adha.