JABAR EKSPRES – Baru-baru ini, dunia kesehatan gempar dengan kabar seorang wanita di Jepang yang meninggal dunia pasca terpapar virus Oz.
Apa itu virus Oz yang ada di Jepang? Dari mana asalnya dan bagaimana gejalanya jika seseorang terpapar virus ini?
Virus Oz ini merupakan famili baru dari Thogotovirus yang berasal dari kutu dan dapat menyebabkan infeksi yang mematikan pada hewan pengerat seperti tikus.
Kasus ini pertama kali ditemukan melalui kutu berjenis Amblyomma testudinarium di Jepang, Prefektur Ehime, pada tahun 2018 lalu.
Ada beberapa hewan yang memiliki antibodi terhadap virus Oz. Seperti kera, babi hutan, dan rusa. Beberapa manusia juga memiliki antibodi terhadap virus ini.
Hal tersebut diketahui setelah pemerintah Jepang melakukan sejumlah tes kepada 24 pemburu di Prefektur Yamaguchi. Dari 24 orang, dua di antaranya sudah memiliki antibodi.
BACA JUGA: Mengenal Bahayanya Virus Oz Yang Sudah Merenggut Nyawa di Jepang
Meskipun memiliki antibodi, kita harus tetap waspada atas penyebaran virus Oz ini yang disebabkan oleh kutu.
Potensi Virus Oz di Indonesia
Virus Oz ini bukanlah virus yang baru lahir, seperti halnya Covid-19. Sudah ada sejak 2018 di Jepang dan 2015 di Amerika Serikat.
Hal itu menjelaskan, bahwa penyebaran virus atau ‘penyakit kutu’ ini memang sudah ada di berbagai negara dan benua. Hanya saja, laporan kasus kematian yang terjadi pada seorang wanita di Jepang, di usia 70-an, menjadi peringatan bagi seluruh manusia.
Potensi penyebarannya memang pasti ada, sehingga pakar kesehatan pun meminta pemerintah untuk memulai peningkatan mitigasi kasus yang serupa dengan memastikan bahwa hewan ternak memenuhi standar sanitasi yang baik. Terutama menjelang Hari Raya Idul Adha 2023.
Karena virus Oz ini sudah pasti berasal dari gigitan kutu, maka sangat penting untuk mengenakan pakaian tertutup saat memasuki area hutan atau perkebunan. Gunakan losion atau semprotan anti serangga dan pastikan hewan ternak atau peliharaan dalam keadaan bersih.