JABAR EKSPRES – Hari Tasyrik merupakan hari makan-makan, dimana umat Islam dilarang melakukan puasa 3 hari setelah Hari Raya Idul Adha, yakni mulai tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah.
Yang menjadi masalah adalah, adanya perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha dari Pemerintah, NU dan Muhammadiyah, sehingga membuat pelaksanaan hari Tasyrik juga menjadi berbeda.
Lalu manakah jadwal hari Tasyrik yang benar? apakah harus mengikuti pemerintah, NU atau Muhammadiyah.
Hal ini diserahkan pada pribadi masing-masing untuk menentukannya, karena aturan hari Tasrik sudah jelas, yakni saat Hari Raya Idul Adha dan tiga hari setelahnya.
Hari raya Idul Adha 2023 menurut ketetapan dari pemerintah akan jatuh pada tanggal 29 Juni 2023, NU sepakat dengan ketetapan pemerintah tersebut, sementara Muhammadiyah akan melasanakan Hari Raya Idul Adha pada 28 Juni 2023.
Dengan demikian masyarakat bisa menyesuaikan diri dengan pilihannya, bila ikut Muhammadiyah, maka hari tasyrik akan dimulai pada tanggal 29 Juni 2023 hingga 1 Juli 2023.
Sementara bila ikut pemerintah, maka hari Tasrik akan dimulai dari tanggal 30 Juni 2023 hingga 2 Juli 2023.
Penetapan hari tasyrik ini juga dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir dengan bersandar pada riwayat Imam Ahmad dari Uqbah bin Amir, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
يَوْمُ عَرَفَةَ، وَيَوْمُ النّحْرِ، وَأَيَّامُ التشريق، عِيْدُنَا أَهْلُ الإسلام وَهِيَ أَيَّامُ أَكُل وَشَرْب
Artinya: “Hari Arafah dan hari penyembelihan hewan kurban, dan hari Tasyrik merupakan hari raya kita umat Islam, yaitu hari-hari untuk makan dan minum.” (HR Ahmad)
Baca juga : Hari Tasyrik, Hari Istimewa dengan Larangan Puasa, Ini Keutamaan dan Amalannya
Berikut rincian hari Tasyrik selengkapnya:
Pemerintah
11 Zulhijah 1444 H: 30 Juni 2023
12 Zulhijah 1444 H: 1 Juli 2023
13 Zulhijah 1444 H: 2 Juli 2023
NU
11 Zulhijah 1444 H: 30 Juni 2023
12 Zulhijah 1444 H: 1 Juli 2023
13 Zulhijah 1444 H: 2 Juli 2023
Muhammadiyah
11 Zulhijah 1444 H: 29 Juni 2023
12 Zulhijah 1444 H: 30 Juni 2023
13 Zulhijah 1444 H: 1 Juli 2023
Larangan pada Hari Tasyrik
Rasulullah SAW melarang umat Islam berpuasa pada hari Tasyrik. Sebab, hari tersebut merupakan hari raya untuk makan dan minum. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzaifah berthawaf di Mina,
لَا تَصُوْمُوْا هَذِهِ الأَيَّامَ فَإِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya: “Janganlah kamu berpuasa pada hari-hari tersebut karena hari itu merupakan hari untuk makan-makan dan minum serta berzikir kepada Allah Ta’ala.”
