BANDUNG – Seiring berakhirnya jabatan Gubenur Jawa Barat dan Wakilnya, DPD Partai Demokrat Jawa Barat memberikan evaluasi atas kinerja Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul ulum selama lima tahun memimpin Jawa Barat.
Ketua Ketua Bakomstra Partai Demokrat Jabar Hailuki A mengatakan, evaluasi kinerja gubenur Jawa Barat ini dilakukan untuk mengukur kinerja dan sebagai persiapan Pemilihan Gubenur (Pilgub) 2024 nanti.
Menurutnya, selama Ridwan Kami dan Uu Ruzhanul memimpin Jabar ada tiga penilaian yang diberikan Partai Demokrat.
‘’Tiga penilaian itu adalah janji politik, komunikasi politik, dan etika politik,’’ kata Haluki ketika ditemui dalam acara diskusi evalusi gubenur di kantor DPD Partai Demokrat Jabar belum lama ini.
Berdasarkan hasil evaluasi bersama para pakar dan pengamat selama kepemimpinan Ridwan Kamil dan Uu masih ada yang perlu dibenahi.
Dalam melakukan penilaian, pihaknya sangat objektif. Sehingga ketika ada kekuarangan dalam kepemimpinan Ridwan Kamil maka ke depan harus ditinggkatkan kembali.
Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat Sugianto Nangolah mengatakan, selama pemerintahan berjalan, Gubenur Jawa Barat pernah mengusulkan untuk melakukan perubahan RPJMD.
Hal ini dilakukan karena pada waktu itu, terjadi Pandemi Covid-19. Sehingga ada banyak program yang tidak berjalan karena turunnya pendapatan.
Akan tetapi, setelah Covid-19 mereda rencana itu tidak seluruhnya kembali dilanjutkan karena masih memnbutuhkan penyesuaian.
‘’Akibatnya beberapa janji politik Gubenur Jawa Barat sempat tertunda,’’ kata Sugianto.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar Tony Setiawan mengatakan, evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja kepala daerah.
Termasuk sebagai persiapan menatap kontestasi Pilgub 2024.
“Tentunya perhelatan Pilgub sebentar lagi akan berlangsung dan kami Partai Demokrat akan menyiapkan kader terbaik untuk mencalonkan Pilkada yang akan datang,” ujar Tony.
Dikatakan Tony, penilaian atau evaluasi ini dilakukan untuk jadi masukan positif membangun Jawa Barat ke depan.
Meski begitu, Tony mengakui setiap kepemimpin pasti akan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Namun, evaluasi ini menjadi gambaran pemimpin bagaimana yang harus menjadi gubernur dari kader Partai Demokrat.