JABAR EKSPRES- Grammy Awards, ajang penghargaan musik prestisius, telah menambahkan aturan baru yang melarang partisipasi musik yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) untuk dinominasikan.
Menurut laporan The Music pada Kamis (22/6) waktu setempat, musik yang tidak melibatkan kontribusi manusia tidak memenuhi syarat untuk masuk dalam nominasi Grammy Awards 2024.
Aturan tersebut menyatakan bahwa para pencipta musik, baik artis maupun produser, harus berkontribusi minimal 20 persen dari seluruh proses pembuatan karya.
“Jika ada suara yang dihasilkan oleh AI dalam menyanyikan lagu atau instrumen AI, kami akan mempertimbangkannya (untuk dinominasikan). Namun, dalam kategori penulis lagu, mayoritas lagu harus ditulis oleh manusia. Hal yang sama berlaku dalam kategori penampilan, di mana hanya penampilan manusia yang dapat dipertimbangkan untuk menerima Grammy,” kata Harvey Mason Jr, CEO Recording Academy selaku penyelenggara Grammy Awards.
Meskipun musik dengan unsur AI dapat dinominasikan, Harvey menekankan bahwa hanya pencipta manusia yang menggunakan kreativitas dalam membuat karya yang berhak mendapatkan penghargaan Grammy Awards.
Pemanfaatan teknologi AI dalam pembuatan musik telah memicu reaksi pro dan kontra dari beberapa musisi terkenal di seluruh dunia.
Sebagai contoh, rapper Ice Cube baru-baru ini mengancam akan menggugat para pencipta AI yang menggunakan karyanya tanpa izin.
Dalam wawancara dengan Full Send Podcast, Ice Cube, yang memiliki nama asli O’Shea Jackson, menanggapi tren penggunaan AI yang menghasilkan suara musisi terkenal menyanyikan “cover” dari lagu populer lainnya.
“Saya tidak ingin mendengar lagu Drake (nama rapper) yang dibuat oleh AI,” kata Ice Cube. “Ya, saya tidak ingin mendengarnya. Drake seharusnya menggugat siapapun yang membuatnya,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang tindakan yang akan diambil jika seseorang membuat musik AI menggunakan suaranya, rapper tersebut menyatakan bahwa dia tidak ragu-ragu untuk menggugat pelaku tersebut.
“Saya akan menggugat siapapun yang melakukannya (membuat musik AI dengan suaraku) dan juga orang-orang serta platform yang memainkannya,” kata Ice Cube.
Di sisi lain, Paul McCartney, salah satu anggota band legendaris The Beatles, menggunakan AI untuk memproduksi lagu yang ia sebut sebagai “rekaman terakhir The Beatles”.