JABAR EKSPRES- Sebuah tim internasional sedang berupaya mencari dan menyelamatkan kapal selam wisata yang hilang di Samudra Atlantik Utara, lepas pantai Kanada, pada tanggal 18 Juni ketika sedang melakukan tur bawah laut untuk melihat bangkai kapal Titanic yang tenggelam.
Tim tersebut terdiri dari otoritas dari Amerika Serikat, Kanada, dan Prancis yang terus berupaya menggunakan pesawat, perahu, dan peralatan lainnya.
Dengan waktu yang semakin berjalan, karena diprediksi lima orang di dalam kapal selam akan kehabisan oksigen pada hari Kamis pagi, pada hari Rabu (21/6) Penjaga Pantai Amerika Serikat mengumumkan bahwa pesawat Kanada telah mendeteksi suara-suara tak dikenal di area pencarian pada hari yang sama.
“Kami belum tahu apa sebenarnya suara-suara tersebut,” kata Kapten Jamie Frederick dari Distrik Penjaga Pantai Pertama AS.
Sebuah pesawat Kanada juga mendengar suara-sera di area tersebut pada hari Selasa (20/6).
Kapal selam Titan, yang dioperasikan oleh perusahaan AS Open Gate Inc, hilang hampir dua jam setelah memasuki laut pada hari Minggu (18/6) pagi, menurut laporan penjaga pantai.
Stockton Rush, CEO perusahaan tersebut, juga ikut mengemudikan kapal tersebut, sementara empat penumpang lainnya termasuk seorang pengusaha Inggris, seorang ahli maritim dari Prancis, dan seorang pengusaha Inggris-Pakistan bersama putranya, seperti yang dilaporkan oleh media AS.
Kelima orang tersebut sedang menuju titik sekitar 700 kilometer selatan St. John di Pulau Newfoundland, Kanada, pada kedalaman sekitar 3.800 meter di mana bangkai mewah kapal Titanic berada.
Kapal Titanic tenggelam pada bulan April 1912 setelah menabrak gunung es dan menewaskan sekitar 1.500 orang.