JABAR EKSPRES – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP) Jabar masih menemukan 6000 kasus Lumpy Skin Disease atau LSD yang menyerang pada hewan ternak sapi.
Kepala Bidang kesehatan hewan (Kabid Keswan) DKPP Jabar, Supriyanto menyebut kasus tersebut ditemukan bertepatan dengan permintaan hewan ternak sapi yang meningkat jelang Hari Raya Idul Adha.
“Secara kumulatif data terakhir, itu kita masih ada sekitar 6000 an (kasus). Karena sekarang lagi banyak yang masuk dari luar Jabar. Jadi sekarang itu, sedang banyak pesanan untuk kebutuhan hewan kurban. Nah itu banyak yang kaya gitu (LSD),” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (17/6/2023).
Meski begitu, Supriyanto mengaku langkah antisipasi penyebaran LSD saat ini sudah disiapkan oleh pihaknya.
Bahkan, melalui Tim Pemeriksa Hewan Kurban, ia menyebut pihaknya terus memastikan kondisi kesehatan hewan.
“Temen-temen petugas sudah menyiapkan (langkah antisipasi) baik di provinsi maupun kabupaten kota itu bahkan sudah bertugas sejak awal juni hingga h+3 idul adha selesai. Jadi para petugas sudah melaksanakan tugasnya,” ucapnya.
Selain itu, pemberian vaksinasi juga menurut Supriyanto telah disebarkan ke seluruh wilayah Jawa barat dengan jumlah yang cukup besar.
“Kita juga sebar sekitar 90 ribu dosis (vaksin LSD); ke seluruh Jawa barat. Jadi tidak perlu khawatir karena ini tidak akan menular ke manusia hanya jijik saja dilihatnya. Dan itu juga, tidak akan menimbulkan kematian pada hewan ternak. Dan bisa segera disembuhkan,” ungkapnya
Maka dengan adanya hal tersebut, Supriyanto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut membeli hewan khususnya kurban.
“Masyarakat jangan takut untuk membeli hewan kurban. Jadi LSD itu tidak menular ke manusia, aman saja meskipun kelihatannya jijik (secara tampilan hewan) karena seperti cacar pada manusia. Dan berdasarkan fatwa MUI juga kalau kondisinya tidak terlalu parah, itu dagingnya bisa dikonsumsi. Dan itu tidak menular kepada manusia saat dikonsumsi,” pungkasnya./