JABAR EKSPRES – Seorang bayi yang masih berusia 38 hari telah dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami koma dan menjalani perawatan di RS Lamongan, Kamis (27/4).
Diduga penyebab kematian dari bayi berinisial N itu adalah, dikarenakan suara ledakan petasan yang keras berasal dari tetangganya sendiri.
Menurut informasinya, korban yang masih bayi tersebut sedang tidur di dalam kamarnya, setelah orang tuanya melaksanakan ibadah salat isya, Sabtu (22/4).
Tetangganya yang berinisial T (45), menyalakan sebuah petasan dengan ukuran besar yang berjarak dua rumah dari rumah korban di gang barat Desa Jatirembe, Benjeng, Gresik.
Suara ledakan tersebut sangat keras, sehingga menyebabkan sang bayi langsung kejang-kejang dan dilarikan ke rumah sakit.
“Mata sebelah kanan tidak bisa melek, sama lidahnya ke atas tidak bisa dikasih minum,” terang Nufus, salah satu perwakilan dari keluarga korban.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, anak kedua dari pasangan Hasim (34) dan Faizah (28) itu dibawa ke klinik, namun karena tutup mereka membawanya ke bidan.
Saat di bidan, kondisi sang bayi semakin memburuk dan pada hari Selasa (25/4) di bawa ke rumah sakit di Jalan Wahidin Sudirohusodo dan diberikan penambahan darah trombosit.
N pun akhirnya dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan, Rabu (26/4) siang, karena rumah sakit sebelumnya tidak memiliki ventilator. Sesaat masuk ruang ICU, anak tersebut sudah dalam kondisi koma.
“(Pada saat) CT scan pembuluh darahnya pecah, dikira ada benturan. (Ternyata) kaget (mendengar) suara mercon sampai pembuluh darahnya pecah,” tambah Nufus.
Dari informasi yang didapatkan, tidak ada benturan seusai suara ledakan dari petasan tersebut. Abu dari petasan itu juga dikabarkan masuk ke dalam rumah.
“Sudah lapor pak RT, pihak pelaku tidak kunjung meminta maaf. Besok kami akan lapor polisi,” tutupnya.