JABAR EKSPRES – Seorang pria jantan bisa dilihat dalam perspektif yang berbeda-beda, namun dalam Islam ada 6 bentuk kejantanan yang harus dimiliki oleh seorang pria, baru bisa dibilang jantan oleh pasangan muslimahnya.
Istilah jantan selalu identik dengan pria berbadan besar dan terlihat tangguh, padahal jantan dalam islam adalah sebuah sifat atau karakter. Dimana lebih pada bagaimana menempatkan diri dan memperlakukan seorang wanita.
Namun saat ini banyak yang mengartikan jantan adalah lelaki yang berani menyatakan cinta atau yang banyak menaklukan wanita. Hal ini sangat disayangkan sehingga banyak gadis remaja yang akhirnya terjerat pada laki-laki yang tidak memuliakan wanita karena anggapan tersebut.
Karenanya perlu kembali memahami arti jantan yang sesungguhnya, dimana seorang pria bisa membuat pasangannya merasa nyaman dan terlindungi, sehingga predikat lelaki jantan tersebut akan selalu disandang olehnya.
BAca juga : Tata Cara dan Syarat Sholat dalam Kendaraan Saat Mudik Lebaran
Wanita diciptakan lebih lemah secara fisik dari pria, hal inilah yang menjadi dasar kenapa pria harus selalu melindungi wanita. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ
“Maka ketika melahirkannya, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.’ Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan.” (QS. Al-‘Imran: 36)
Adapun bentuk kejantanan yang harus dimiliki seorang lelaki dilansir dari muslim.or.id adalah sebagai berikut :
1. Terkait dengan masjid dan suka menyucikan jiwa
Allah Ta’ala berfirman,
لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ
“Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang (laki-laki) yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri.” (QS. At-Taubah: 108)
Allah Ta’ala menyebutkan masjid sebagai tempat dibangunnya ketakwaan. Ibadah dan tauhid adalah tempatnya ar-rijal, yakni laki-laki. Laki-laki yang sejati adalah yang mendatangi masjid. Mereka ingin membersihkan dirinya dari segala dosa dan maksiat. Bukan justru laki-laki yang senang mengotori jiwa dengan datang ke tempat-tempat maksiat.