JABAR EKSPRES – Korea Utara telah menguji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang masif, diberi nama Hwasong-17.
Kabar ini mengejutkan dunia perang dan menimbulkan kontroversi setelah keraguan muncul atas klaim sebelumnya. Melansir dari laporan Reuters pada Sabtu (19/11/2022), berikut adalah fakta-fakta menarik tentang rudal monster ini:
1. Kehebatan Dimensi Rudal Hwasong-17
Hwasong-17 menjadi kebanggaan Korea Utara sebagai rudal terbesar yang mereka miliki. Rudal ini memiliki senjata nuklir dan merupakan ICBM berbahan bakar cair terbesar di dunia. Menurut analisis dari 38 North, sebuah program pemantauan Korea Utara berbasis di Amerika Serikat, diameternya diperkirakan antara 2,4 hingga 2,5 meter.
Massa totalnya, saat terisi penuh, diperkirakan mencapai 80.000 hingga 110.000 kg. Perbedaan utama dengan ICBM Korea Utara sebelumnya adalah Hwasong-17 diluncurkan langsung dari kendaraan pengangkut, erector, launcher (TEL) dengan 11 as, seperti yang terlihat dalam foto yang dirilis oleh media pemerintah.
Baca Juga: Korea Utara Meluncurkan 2 Rudal Balistik: Provokasi Besar yang Mengguncang Kawasan Perang!
2. Jarak Terbang yang Mengejutkan
Kantor berita Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa rudal Hwasong-17 yang diluncurkan pada Jumat kemarin mampu terbang hampir 1.000 km dalam waktu sekitar 69 menit. Ketinggian maksimum yang berhasil dicapai adalah 6.041 km.
Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, mengungkapkan bahwa senjata ini bahkan memiliki kemampuan untuk menempuh jarak hingga 15.000 km, cukup untuk mencapai daratan Amerika Serikat. Kekuatan jangkauan ini menimbulkan kekhawatiran yang serius di kalangan negara-negara terkait.
3. Peluncuran Pertama Hwasong-17
Dalam upaya terus meningkatkan kekuatan militernya, Korea Utara mengklaim telah berhasil meluncurkan rudal Hwasong-17 untuk pertama kalinya pada 24 Maret. Media pemerintah melaporkan bahwa rudal tersebut terbang selama 67,5 menit, mencapai jarak 1.090 km, dan mencapai ketinggian maksimum 6.248,5 km.
Namun, para analis dan pejabat intelijen dari Korea Selatan dan Amerika Serikat kemudian menyimpulkan bahwa peluncuran tersebut sebenarnya melibatkan Hwasong-15, yang sebelumnya diuji pada tahun 2017.
Penampilan sebelumnya dari rudal ini juga telah menimbulkan kehebohan dalam dunia perang. Pada Oktober 2020, Korea Utara memperlihatkan ICBM yang sebelumnya tidak pernah terlihat dalam parade militer sebelum fajar. Para analis mencatat bahwa rudal tersebut terlihat “jauh lebih besar” daripada Hwasong-15.