JABAR EKSPRES – Ia adalah Mohammed al Tamimi. Bayi Haitham al Tamimi (44) yang berusia 2 tahun meninggal karena peluru militer Israel.
Balita malang tersebut menjadi salah satu korban dari huru-hara Tepi Barat. Bentrokan antara militer Israel dengan warga Palestina.
Adapun pihak militer Israel sendiri mengakui bahwa mereka-lah yang telah melakukannya.
Mereka mengaku melakukannya secara tidak sengaja dan menganggap kejadian tewasnya balita 2 tahun itu sebagai “kesalahan yang langka terjadi”.
Ada penyelidikan yang dilakukan oleh mereka pascakejadian. Hasilnya, mereka akan menegur salah satu pasukannya yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut.
“Saya menyatakan kesedihan saya atas kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil dan kematian balita tersebut,” kata Mayor Jenderal Yehuda Fox, komandan yang mengawasi wilayah Tepi Barat, dikutip dari TRT World, Kamis, 15 Juni 2023.
BACA JUGA: Bentrokan Tepi Barat Palestina, Seorang Warga Palestina Tewas di Tangan Militer Israel
Ayahanda balita malang tersebut, Haitham al Tamimi, menganggap penyelidikan Israel itu hanya memperparah penghinaan, kesedihan, dan kemarahan.
“Tentu saja kami tidak mengharapkan keadilan, tetapi laporan ini bagi kami terasa seperti kejahatan paling parah. Hanya itu yang mereka katakan ketika anak saya dibunuh dengan darah dingin, ketika hidupnya direnggut sebelum saya tahu anak saya itu bakal jadi apa ketika ia dewasa,” curah Haitham al Tamini.
Belum diputuskan apakah militer akan melanjutkan penyelidikan pidana terkait kematian balita tersebut.
Dalam pengumuman hasil penyelidikan awal pada hari Selasa, militer Israel menggambarkan suasana kebingungan yang signifikan setelah terjadi dugaan serangan penembakan dari warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi.
Militer menyatakan bahwa tentara yang ditempatkan di pos pengintaian dekat desa Palestina Nebi Saleh mendengar suara tembakan senjata, namun tidak mengetahui sumbernya.
Ketika mereka melihat sebuah mobil yang “mencurigakan”, seorang komandan yang membantu dalam pencarian menembak beberapa kali ke udara, melanggar perintah militer.
Dalam mobil tersebut terdapat Mohammed, seorang anak berusia 2 tahun, dan ayahnya, al Tamimi.
BACA JUGA: Bentrokan Tepi Barat Palestina, Seorang Warga Palestina Tewas di Tangan Militer Israel