JABAR EKSPRES- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menghadapi masalah meningkatnya utang BUMN karya yang mencapai Rp 223,7 triliun pada semester pertama 2023.
Namun, Bank BRI telah mengambil langkah untuk menghadapi situasi ini dengan membentuk cadangan yang sesuai dengan tingkat risiko BUMN karya.
Direktur Utama Bank BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa semua kredit yang terkait dengan BUMN karya telah diberikan cadangan sesuai dengan risiko yang terkait.
Jika risiko tersebut belum teratasi, Bank BRI akan menyediakan cadangan yang memadai. Untuk kredit yang memiliki risiko yang terkendali, cadangan akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk menjaga risiko tetap terkendali.
Sunarso menekankan bahwa persoalan utang BUMN karya di BRI tidak perlu dikhawatirkan karena Bank BRI telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi tersebut.
Bahkan, dalam perhitungan laba-rugi perusahaan, Bank BRI telah mempertimbangkan kerugian yang mungkin terjadi di masa depan.
Dalam perhitungan neraca dan laba-rugi, Bank BRI telah menggunakan sistem yang disebut modification loss, yang berarti kerugian yang belum terjadi telah diantisipasi dalam penghitungan.
Hal ini menunjukkan bahwa Bank BRI telah melakukan langkah-langkah yang tepat dalam mengelola risiko yang terkait dengan eksposur BUMN karya.
Dengan demikian, Bank BRI memberikan jaminan bahwa situasi utang BUMN karya tidak perlu dikhawatirkan karena langkah-langkah pengamanan yang sudah diambil dan pendekatan yang bertanggung jawab dalam menghitung risiko yang terkait.