Baca juga : Keutamaan Ibadah Haji Adalah Sabar dan Usaha, Itu Kuncinya!
Ciri-ciri Haji Mabrur
Mengambil kesimpulan dari dua hadits di atas, dapat diketahui bahwa tanda yang dapat dilihat adalah :
1. Santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam).
Maksudnya disini adalah seseorang yang setelah menjalankan kewajiban hajinya menjadi lebih santun dalam bertutur kata kepada siapapun.
Dia menjadi lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata agar jangan sampai apa yang keluar dari mulutnya bisa menyakiti perasaan orang lain.
2. Menebarkan kedamaian (ifsya’us salam).
Ciri kedua adalah semakin senang menebar kedamaian, dimana seorang setelah melakukan ibadah hajinya menjadi tenang dan menghindari pertikaian atau konflik dengan orang lain.
Bahkan bila timbul pertikaian disekitarnya, dia akan terketuk hatinya untuk membantu mendamaikan pihak yang bertikai tersebut.
3. Memiliki kepedulian sosial (ith‘amut tha‘am)
Seseorang yang seudah berhaji, akan semakin gemar untuk berbagi. dan lebih peka terhadap kondisi sosial disekitarnya.
Demikian tiga ciri dari seseorang yang setelah hajinya mendapat predikat Mabrur. Bisa dilihat, seseorang yang mendapatkan predikat ini tidak hanya memberikan dampak terhadap kehidupan orang tersebut, melainkan juga berdampak besar kepada sisi sosial di lingkungan orang yang berangkat haji tersebut.