PULUHAN jemaah haji yang berasal dari Indonesia, dikabarkan meninggal dunia saat beribadah di Makkah, Arab Saudi.
Hal tersebut diungkapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI). Berdasarkan data, ada sebanyak 58 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di tanah suci.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Budi Sylvana mengatakan, rata-rata jemaah haji yang meninggal dunia tersebut, tercatat memiliki riwayat penyakit jantung.
“Yang meninggal lebih banyak pria walau jemaah lebih banyak wanita,” kata Budi, dikutip dari situs resmi, Rabu 14 Juni 2023.
Diketahui, jemaah yang meninggal dunia didominasi jenis kelamin laki laki, dengan kelompok umur lebih banyak usia di bawah 60 tahun.
Tiga Faktor Penyebab
Budi menuturkan, setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah haji.
Faktor pertama adalah adanya ancaman suhu dan kelembaban di Arab Saudi. Kedua, kerentanan kesehatan jemaah haji.
Dirinya mengatakan, jemaah haji Indonesia didominasi oleh jemaah haji risiko tinggi karena faktor usia dan penyakit.
Selain itu, kata Budi, sejumlah jemaah yang memiliki penyakit sempat kambuh lantaran dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun dikarenakan aktivitas yang berlebihan.
“Faktor ketiga adalah kapasitas tenaga kesehatan yang terbatas. Namun ia memastikan pemerintah telah berupaya melakukan upaya antisipasi dan respons petugas kesehatan terhadap permasalahan kesehatan jemaah di Arab Saudi,” imbuhnya.
Terkait kapasitas tenaga kesehatan, Budi menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan penguatan formasi 30.
“Sehingga setiap 30 jemaah paling risiko tinggi (risti) di masing-masing kloter harus selalu didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter,” ucapnya.
Selain itu juga diberlakukannya screening atau pemeriksaan ulang serta kontrol rutin bagi jemaah haji risti di setiap kloter haji.
“Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan,” jelas Budi.