Faktor Risiko Sifilis
Siapa pun yang aktif secara seksual bisa terkena sifilis, tetapi beberapa orang memiliki peningkatan risiko terinfeksi.
Risiko akan jadi lebih tinggi jika:
1. Menjadi seorang gay, biseksual, atau melakukan hubungan seks sesama pria.
2. Melakukan hubungan seks tanpa kondom, terutama jika memiliki banyak pasangan.
3. Mengidap HIV/AIDS.
4. Berhubungan seks dengan seseorang yang mengidap sifilis.
Mengidap IMS jenis lain, seperti klamidia, gonore atau herpes.
Komplikasi Penyakit Sifilis
Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Beberapa potensi komplikasi penyakit raja singa ini yang dapat terjadi adalah:
1. Benjolan Kecil atau Tumor. Pada tahap akhir sifilis, benjolan (gumma) dapat berkembang pada kulit, tulang, hati atau organ lainnya. Gumma biasanya hilang setelah pengobatan dengan antibiotik.
2. Masalah Neurologis. Seperti meningitis, gangguan pendengaran, masalah penglihatan, demensia, disfungsi seksual pada pria, dan inkontinensia urine.
3. Masalah Kardiovaskular. Seperti pembengkakan aorta atau arteri utama dalam tubuh, dan pembuluh darah lainnya. Kondisi ini juga dapat merusak katup jantung.
4. Infeksi HIV. Orang dewasa dengan sifilis memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular HIV. Luka sifilis dapat berdarah dengan mudah, membuat HIV lebih mudah masuk ke aliran darah selama aktivitas seksual.
5. Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Sifilis kongenital sangat meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, atau kematian bayi dalam beberapa hari setelah lahir.
Pencegahan Penyakit Sifilis
Cara agar terhindar dari penyakit ini, yaitu:
1. Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang.
2. Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
3. Berhenti untuk melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.
4. Secara terbuka mendiskusikan riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan.
5. Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal.