Jepang Bakal Bantu Ukraina Setelah Ledakan Bendungan Kakhovka

JABAR EKSPRES- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Jumat bahwa Jepang akan memberikan dukungan sebesar 5 juta dolar AS (sekitar Rp74 miliar) setelah bendungan Kakhovka jebol dan menyebabkan kerusakan parah di negara tersebut.

Dalam percakapan telepon antara Kishida dan Zelenskyy, yang terjadi beberapa hari setelah puluhan ribu warga terpaksa mengungsi akibat banjir setelah kehancuran bendungan tersebut, Kiev menyalahkan Moskow atas serangan terhadap bendungan tersebut.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan bahwa dalam percakapan pertama mereka sejak pertemuan di Hiroshima pada 21 Mei dalam KTT G-7, Kishida mengungkapkan simpati kepada para korban bencana bendungan Kakhovka.

Bendungan tersebut sangat penting bagi Ukraina karena menyediakan air pendingin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, yang merupakan PLTN terbesar di Eropa. Kegagalan dalam pendinginan bahan bakar nuklir dapat menyebabkan kecelakaan serius, termasuk kerusakan inti reaktor. Kedua fasilitas tersebut berada di bawah kendali pasukan Rusia.

Kishida, yang mengunjungi Kiev pada 21 Maret, menyatakan kepada Zelenskyy bahwa setiap upaya untuk mengubah status quo melalui kekerasan tidak dapat diterima, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang.

Kedua pemimpin menegaskan pentingnya tatanan global berdasarkan aturan hukum, demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri.

Zelenskyy secara mengejutkan muncul dalam KTT G-7 di Hiroshima, di mana ia meminta dukungan internasional yang terus-menerus bagi Ukraina, yang telah berperang dengan Rusia sejak Februari 2022.

Dalam konferensi pers rutin di Tokyo, Matsuno menyatakan bahwa Zelenskyy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kishida atas upayanya untuk menghadirkan kehadirannya langsung dalam KTT sebagai tamu.

Tokyo terus menawarkan bantuan keuangan dan kemanusiaan kepada Kiev. Pemerintah Jepang baru-baru ini mengatur agar dua tentara Ukraina yang terluka dalam perang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Pusat Pasukan Bela Diri di Jepang.

Berdasarkan konstitusi, Jepang hanya memberikan bantuan non-militer kepada Ukraina. Zelenskyy juga melakukan percakapan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada awal minggu ini.

Dalam KTT G-7, pemimpin tujuh negara maju sepakat untuk mencapai dunia tanpa senjata nuklir dan mendukung Ukraina karena khawatir bahwa Rusia, dalam skenario terburuk, dapat menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap Ukraina.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan