JABAR EKSPRES — Stunting pada anak masih terjadi di tengah akses fasilitas kesehatan dan makanan bergizi yang relatif terjangkau di Kota Bandung.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sendiri terus mengupayakan penurunan angka anak stunting hingga 14 persen target minimal standar nasional.
Berbagai program mulai dari pemberian makanan tambah bergizi untuk anak, pendampingan pada Ibu hamil dan pasangan akan menikah terus dilakukan di Kota Bandung.
Berdasarkan data Dinkes Kota Bandung mencatat Agustus tahun 2022 stunting pada anak berada di angka 6,43 persen.
BACA JUGA: Pro Kontra Revitalisasi Pasar Banjaran, Disdagin Kabupaten Bandung Buka Suara
Sementara, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan Indonesia itu berada di angka 19,4 persen.
“Untuk tahun 2023 kita belum pengukuran lagi, karena biasanya di Agustus, dan Kemenkes juga belum ada info,” kata Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Dewi Primasari beberapa waktu lalu saat ditemui oleh Jabar Ekspres.
Ia juga menuturkan, permasalah Stunting di Kotak Bandung disebabkan pola asuh orangtua dan lingkungan.
“Sudah beberapa penelitian banyak yang melakukan survei, ternyata penyebabnya adalah pola asuh dan sanitasi,” ungkap Dewi.
Diantara pola asuh orang tua yang masih abai adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. Meski pun begitu, pihaknya terus mengedukasi masyarakat agar memberikan ASI eksklusif pada anaknya, karena hal tersebut bagian pencegahan stunting.
“Kami terus mengedukasi agar orangtua memberikan ASI eksklusif pada anaknya,” bebernya.
Founder Yayasan Bidan Berbagi Indonesia dan Konselor Menyusui, Sely Novita mengatakan ASI Ekslusif menjadi masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan karena banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai pemberian ASI.
“Berdasarkan penelitian yang dilakukan tahun 2020 menyebutkan bahwa sekitar 57,1% kegagalan ASI eksklusif dipengaruhi oleh mitos yang berkembang di masyarakat,” Kata Sely saat dihubungi oleh Jabarekspres, Kamis 8 Juni 2023.
Menurutnya, pemberian ASI Eksklusif ini penting untuk memberikan nutrisi dan gizi. Selain itu, ASI juga menjamin perkembangan fisik karena mengandung faktor bioaktif yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh serta daya kognitif anak dan juga melindungi dari penyakit menular dan kronis.