JABAR EKSPRES – Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023, tahun ini di Indonesia mulai berjalan, hal tersebut dijelaskan oleh Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.
Baru-baru ini, Menag Yaqut Cholil Qoumas menilai penyelenggaraan ibadah Haji di Indonesia pada tahun ini.
Menag Yaqut Cholil Qoumas menilai bahwa operasional penyelenggaraan ibadah Haji 1444 H, sejak jemaah masuk ke asrama Haji hingga saat ini berjalan baik.
BACA JUGA: Haji Tahun Ini, Menag Yaqut: Semua Layanan Kepada Jamaah Berjalan Baik
Pernyataan tersebut disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) Persiapan Ibadah Haji 1444 H/2023 M.
Rapat tersebut diketahui dipimpin oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy secara daring pada Selasa, 6 Juni 2023.
Lebih lanjut, Gus Yaqut, sapaan Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Indonesia tahun ini mendapat kuota dasar sebanyak 221.000 dan tambahan kuota 8.000.
“Secara umum semua layanan kepada jemaah berjalan baik. Indonesia tahun ini mendapat kuota dasar sebanyak 221.000 dan tambahan kuota 8.000,” kata Yaqut Cholil Qoumas dikutip JabarEkspres.com dari situs resmi Kemenag pada Rabu, 7 Juni 2023.
“(Untuk) pelaksanaan persiapan kuota tambahan ini sedang menunggu Perpres nya,” katanya, melanjutkan.
Kemudian Menag menjelaskan bahwa tahun 2023 ini ada banyak jemaah yang masuk kategori lansia.
Berdasarkan keterangannya, jumlah kategori lansia yakni sekitar 67.000 atau sekitar 30 persen dari total kuota.
“Jemaah haji Indonesia diberangkatkan dari dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Dan tahun ini juga Embarkasi Kertadjati perdana digunakan,” katanya.
Selain itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas berharap mulai dari awal proses operasional penyelenggaran ibadah Haji sampai nantinya pemulangan dapat berjalan baik dan lancar.
Tidak hanya itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas berpesan kepada para jemaah haji untuk menjaga kesehatan, sebab suhu di tanah suci saat ini sangat panas.
Tujuannya yakni agar selama pelaksanaan ibadah Haji, jemaah tidak dehidrasi yang bia menghambat aktivitas di Tanah Suci.
“Perhari ini suhu di Makkah 45 derajat celcius. Bisa jadi puncak haji mencapai 50 derajat celcius.
Saya harap, Kemenkes harus memperhatikan hal ini. Karena tahun lalu saja 43 derajat celcius sudah banyak jemaah yang dehidrasi,” katanya, memungkasi. (*)