JABAR ESKPRES – Buat kamu yang sedang berkunjung ke kota kembang ini aku kasih 3 rekomendasi tempat wisata Bandung yang wajib kamu kunjungi bersama keluarga dan teman-teman.
Baca juga: Jarak Tempuh 1,5 Jam dari Kota Bandung, Pemandian Air Panas Wisata Bandung Pangalengan 24 Jam!
Wisata Bandung telah menjadi tujuan favorit bagi para wisatawan atau pasangan yang ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama di museum ini.
Selain pemandangan alam yang indah dan menawan, kota ini juga memiliki berbagai tempat museum yang menarik untuk kamu kunjungi di wisata Bandung.
Berikut 3 Rekomendasi Museum Wisata Bandung yang Wajib Dikunjungi:
- Museum Geologi Bandung
Museum Geologi Bandung adalah tempat yang sempurna untuk keluarga, teman atau pasangan yang tertarik dengan sains dan geologi.
Tempat ini terletak di Jalan Diponegoroyang dimana museum ini menawarkan koleksi beragam batuan, fosil, dan mineral yang menakjubkan.
Kamu bisa belajar lebih banyak tentang sejarah bumi dan proses pembentukan geologi melalui pameran interaktif.
Selain itu, museum ini juga memiliki laboratorium yang menawarkan pengalaman unik dalam mengamati dan mempelajari batuan.
Alamat: Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40122
Harga tiket masuk: Dewasa Rp 10.000,- dan anak-anak Rp 5.000,-
- Museum Barli
Jika kamu dan keluarga memiliki minat dalam seni rupa, Museum Barli adalah tempat yang tepat untuk kamu dikunjungi.
Museum ini didedikasikan untuk menghormati seniman terkenal di Indonesia, Barli Sasmitawinata. Anda dapat menikmati berbagai lukisan dan karya seni yang dipamerkan di museum ini.
Selain itu, museum ini juga memiliki galeri yang menampilkan karya seni modern dan kontemporer dari seniman Indonesia lainnya.
Alamat: Jl. Bukit Pakar Timur IV No. 100, Dago Pakar, Bandung 40198
Harga tiket masuk: Dewasa Rp 20.000,- dan anak-anak Rp 10.000,-
- Museum Konferensi Asia Afrika
Museum Konferensi Asia Afrika ini terletak di Gedung Merdeka, tempat ini sangat bersejarah di mana Konferensi Asia-Afrika pertama diadakan pada tahun 1955.
Museum ini menampilkan berbagai artefak, foto, dan dokumen yang menggambarkan sejarah dan pentingnya konferensi tersebut.