Viral di TikTok Tentang Tren ‘Subway Shirt’, Apa Itu? Ini Pengertiannya!

PeneJABAR EKSPRES – Saat ini viral di TikTok tentang tren Subway Shirt yang memperlihatakan perempuan memakai baju longgar untuk menghindari terhadap cat calling atau pelecehan seksual. Ini dia pengertian tentang Subway Shirt

Namun, alih-alih menyalahkan pelaku yang melakukan tindakan tercela tersebut, seringkali gaya berpakaian perempuan dianggap sebagai penyebab terjadinya pelecehan.

Hal ini sangat tidak adil, karena sebenarnya perempuan, baik yang berpakaian terbuka maupun tertutup, tetap berpotensi menjadi korban pelecehan baik secara fisik maupun verbal.

Pengertian tentang Tren Subway Shirt ini diawali oleh Sophie Milner, seorang fashion influencer, yang memposting video di TikTok untuk menunjukkan pakaian yang ia kenakan agar tidak dilecehkan atau diperhatikan secara tidak pantas oleh orang asing di transportasi umum.

Dalam video tersebut, Sophie memperlihatkan cara berpakaian dengan mengenakan kaos longgar, sweater, kemeja oversize, atau legging di bawah rok. Tujuannya adalah agar lebih sedikit pria yang mengganggu atau merasa tergoda oleh penampilannya ketika ia menggunakan transportasi umum.

Sebagai seorang fashion influencer, Sophie berpendapat bahwa banyak perempuan suka mengekspresikan diri melalui busana.

Dia mengatakan bahwa seseorang seharusnya mengenakan pakaian yang membuatnya merasa nyaman dengan diri sendiri, bukan untuk memuaskan pandangan orang lain, termasuk pria.

Sayangnya, kasus-kasus pelecehan yang terjadi terhadap perempuan telah mempengaruhi cara berpakaian perempuan lainnya. Mereka merasa perlu untuk lebih sering menyesuaikan gaya berpakaian mereka agar dapat menghindari perhatian yang tidak diinginkan dan tetap aman.

Beberapa perempuan mungkin merasa perlu mengenakan mantel besar untuk menutupi gaun mini saat pergi ke acara malam, atau mengenakan kemeja dan mengencangkan kancing sampai atas saat naik transportasi umum. Semua ini dilakukan untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan.

Tren Subway Shirt ini sebenarnya hanyalah pengingat yang menyedihkan bahwa perempuan masih harus bertanggung jawab atas keselamatan pribadi mereka sendiri.

Mereka harus memantau dan mengawasi tubuh mereka sendiri agar terhindar dari pelecehan. Kebebasan untuk berpakaian sesuai keinginan kita masih banyak ditolak di ruang publik. Kondisi ini semakin memperjauh kesenjangan gender dan kesetaraan.

Tinggalkan Balasan