Penjualan Sepatu di Cibaduyut Mengalami Penurunan

SEMANGAT penjualan sepatu di Cibaduyut masih lesu sejak Covid-19 beberapa waktu lalu. Kawasan Cibaduyut terkenal karena kualitas sepatu kulitnya yang tidak kalah dengan produk manca negara.

Azwar (50) salah satu penjual sepatu di Cibaduyut, mengeluhkan kondisi penjualan sepatu di Cibaduyut ini.

“Ya kurang sekarang. Kurang sekarang jadi semenjak Covid itu sampai sekarang rada lesu gitu gak ada peningkatan. Gak ada perubahan gitu lah,” katanya saat diwawancara Jabarekspres.id di toko sepatunya, Selasa (30/5).

Saat ini, Azwar hanya mengandalkan konsumen-konsumen domestik saja. Pelanggan luar pulau yang biasanya memesan model-model sepatu di toko sepatu Cibaduyut milik Azwar kini sudah berkurang.

Semua sepatu yang dijual di toko Azwar dibuat oleh tangan atau handmade. Dulu, ketika penjualan sepatu di kawasan tersebut masih terbilang baik, dirinya dapat mempekerjakan pengrajin sepatu sebanyak 50 orang.

“Kalau saya banyak sih pengrajin waktu sebelum Covid itu, hampir puluhan itu,” keluhnya.

Meskipun saat ini, Azwar hanya bisa mengharapkan pembeli lokal. Tingkat penjualan yang dihasilkan dari pembeli lokal tersebut juga tidak bisa dikatakan bagus di wilayah tersebut.

Pasalnya, Azwar hanya menjajakan sepatu di tokonya saja. Sementara, pembeli lokal cenderung belanja melalui pasar online. Sedangkan penjual sepatu yang lain sudah menggunakan pasar online.

“Enggak juga. Mereka kalau yang tahu dengan online ya online. Kalau gak tahu ya lokal di sini (toko) aja belanjanya,” katanya.

Menurut analisa Azwar, kelesuan penjualan sepatu yang terjadi di sentra jual beli sepatu itu, terjadi karena merek-merek sepatu luar negeri merajai pasar.

Terlebih, belum adanya kebijakan dari pemerintah untuk turut mengembalikan penjualan sepatu di kawasan tersebut kembali seperti masa kejayaannya.

Seharusnya, Azwar melanjutkan, pemerintah dapat membantu padagang-pedagang sepatu di Cibaduyut untuk tetap bernafas, melalui kebijakan-kebijakannya. Seperti, membuat pameran sepatu atau sejenisnya.

“Seharusnya kan kalau kita ini, harusnya gimana pemerintah itu bisa membantukan UKM-UKM (penjual sepatu) ini gimana caranya. Diadakan pameran atau di mana, saya juga belum dapat juga dari pemerintah itu,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan