Telisik Komunitas Parkour Bandung dan Filosofi Olahraganya

LONCAT, berlari cepat, salto, dan gerakan akrobat lainnya, ialah sejumlah kata yang tepat untuk menjelaskan apa itu olahraga parkourNamun dalam aksi-aksi yang memacu andrelin tersebut, ada sebuah filosofi yang dalam tentang kehidupan.

“Parkur selain seni atau olahraga, dia juga mengajarkan kita tuh soal filosofi kehidupan,” kata Lutfi (23) selaku ketua Komunitas Parkour Bandung kepada Jabarekspres.id, Senin (29/5).

Parkur tidak hanya menyoal melewati halang rintang semata. Sejarahnya, mengajarkan bagaimana manusia berani menghadapi cobaan hidup. Memilih untuk tidak lari darinya, adalah pesan yang terkandung di dalam parkour.

Komunitas Parkour Bandung mulai ada sejak tahun 2007 silam. Dalam derap kegiatannya, komunitas ini memiliki pandangan yang dalam tentang hidup. Melalui parkur, problematika duniawi harus dihadapi.

“Kalau kita aplikasikan dalam kehidupan, jadi bukan balik badan atau kabur dari masalah, tapi kita harus melewati masalah itu dan kita harus sampai ke titik yang kita tuju,” lanjutnya.

Parkour mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2004. Bandung, menjadi kota pertama dari beberapa kota di Indonesia, yang memperkenalkan olahraga parkour kepada Ibu Pertiwi.

Mulanya, ketika olahraga yang digagas oleh aktor dalam film District 13, David Belle ini populer di tanah air. Praktisi parkour, atau biasa disebut tracer, di Indonesia mulai menjamur laksana cendawan di musim hujan.

Saat itu, praktisi parkur mulai berjejaring melalui kanal internet bernama parkour.net. Tiga tahun setelahnya, tanggal 23 Agustus 2007 menjadi milad dari Komunitas Parkour Bandung.

Tanggal tersebut juga menjadi catatan monumental kiprah awal parkur Bandung. Pasalnya, melalui www.parkourindonesia.web.id untuk pertama kalinya, seluruh praktisi parkur di Kota Kembang melaksanakan latihan bersama.

“Sekitar Tahun 2007 baru terbentuk Komunitas Parkour Bandung,” katanya.

Selanjutnya, Lutfi bercerita Komunitas Parkour Bandung juga sudah mencetak praktisi parkour yang berhasil mengikuti ajang kompetisi Ninja Warrior di Negeri Sakura.

Putra Waluya, merupakan bagian dari Komunitas Parkour Bandung. Kompetisi olahraga Sea Games tahun 2023 di Kamboja kemarin, Putra berhasil membawa pulang mendali perunggu berkat parkur.

“Putra Waluya, pernah ikut Ninja Warrior bahkan sampai ke Jepang. Terakhir, kang Putra ini ikut Sea Games di Kamboja kemarin,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan