JABAREKSPRES – Viralnya video Ketua RT di Pluit yang dengan gagah melawan para pemilik ruko yang mengambil baju jalan hingga menutup saluran air kini menjadi sorotan publik.
Ketua RT tersebut viral lantaran ketegasannya dalam menindak ruko-ruko yang menurutnya tidak sesuai dengan aturan yang semestinya.
Bahkan sang ketua RT pun menantang anggota DPR RI dan DPRD apabila ada yang menghalang-halangi, karena sebelumnya ada anggota DPR yang menyesalkan pembongkaran ruko.
Setelah viral kemudian banyak dukungan dari warganet terhadap ketua RT tersebut di beragam media sosial.
Salah satu yang mendukung yaitu Tere Liye, ia merupakan seorang penulis terkenal dengan karya yang banyak.
Berikut opini Tere Liye menanggapi anggota DPR yang sesalkan pembongkaran bangunan di Pluit.
“Wong cilik memang gampang terpesona Darmadi Durianto, Gani Suwondo Lie, dua orang ini adalah elit PDIP, dua2nya adalah anggota dewan. Alias partai yang konon katanya sangat love
dengan wong cilik. Dua orang ini datang ke lokasi penggusuran ruko di Pluit, yang jelas-jelas mengambil bahu jalan, saluran air. Jelas2 melanggar hukum.
Lantas, dua orang ini sok bijak bilang tentang UMKM, 1000 orang dirugikan atas pembongkaran ruko, ngoceh tentang omset turun.
Serius, apakah bahkan untuk elit PDIP itu memang begini saja cara berpikirnya?
1. Jika kamu memang mau peduli UMKM, kamu mending ngurusin pedagang kaki lima, yang diusir satpol PP. Itu jelas2 memang UMKM.
2. Pemilik ruko2 ini, astaga, itu nilai ruko+furnitur+modalnya saja lewat 10 milyar.
3. Dan jika kamu mau bersimpati ke pemilik ruko, kamu lihat, yang dibongkar itu cuma yg ngambil bahu jalan, saluran air. Ini betulan elit PDIP mikirnya begini? Itu tdk dibongkar semua. Pemilik ruko silahkan lanjutkan bisnisnya. Tapi jangan coba2 ambil lagi tanah yg bukan milik dia. Pembongkaran ini TIDAK membunuh bisnis ruko2 tsb. Paham tidak sih?
Kalian ini bukannya orang2 berpendidikan semua? Orang2 yg paham hukum? Sekali salah, maka salah. Fokus ke masalahnya. Aneh banget, malah lari ke UMKM, lapangan kerja, dll. Saat ada yg salah, maka jangan cari pembenaran dgn logika jungkir balik.