JABAR EKSPRES – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah mengumumkan bahwa telah menganti kursi ekonomi nonsubsidi akan diubah menjadi kelas eksekutif yang setara.
Hal ini menjadi viral di media sosial twitter setelah akun @fajarnugros menggunggah video perubahan PT KAI ganti kursi ekonomi yang lebih nyaman dan bisa di puter, tidak kaku seperti kursi yang sebelumnya.
Daaan kursinya bisa diputar sesuai arah laju kereta..
Buat saya yang kalo duduk keretanya mundur jadi mabuk tentuu ini wow! pic.twitter.com/4oKgDVyeGH
— Nugros (@fajarnugros) May 25, 2023
Mengutip dari berbagai sumber, Direktur Utama KAI, Didiek Hartancho, menjelaskan bahwa penggantian tempat duduk ini merupakan bagian dari program peningkatan pelayanan bagi kereta api kelas ekonomi.
Perusahaan ini berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan KAI.
“KAI akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan. Salah satunya adalah dengan memindahkan semua kereta ekonomi yang menghadap ke arah kami agar lebih manusiawi. Itu saja,” kata Didik mengutip dari berbagai sumber pada Kamis (25/05)
KAI telah menerapkan perubahan pada interior kereta kelas ekonominya dan memperkenalkan Sistem Tampilan Informasi Penumpang (PIDS) yang menampilkan waktu dan suhu. Selain itu, mereka telah meningkatkan toilet menjadi toilet duduk yang lebih mewah, dan PT KAI juga saat ini sedang melakukan ganti kursi ekonomi menjadi lebih nyaman.
Sebelumnya, netizen sempat mengungkapkan ketidakpuasannya dengan pengaturan tempat duduk yang tegak dan saling berhadapan.
Perubahan ini merupakan bagian dari program KAI untuk meningkatkan ekonomi transportasi dengan kereta api. Toilet telah dimodifikasi untuk memberikan pengalaman yang lebih mewah dengan penambahan toilet duduk.
PT KAI menjelaskan bahwa ganti kursi ekonomi dilakukan secara bertahap, dengan empat gerbong kereta kelas ekonomi telah dikonversi dan seluruh armada diharapkan dapat ditingkatkan pada akhir tahun ini.
Didiek mengatakan, mulai Juni 2024, KAI tidak hanya meninjau jenis kursi di kelas ekonomi, tetapi juga berupaya memangkas waktu tempuh KA.
Penghematan waktu akan bervariasi tergantung pada kereta, tetapi peningkatan rata-rata diproyeksikan antara 61-71 menit.
“Selain itu, kami juga akan mengimplementasikan teknologi pengenalan wajah, memungkinkan penumpang untuk membeli tiket melalui aplikasi hanya dengan menunjukkan wajah mereka,” tambahnya.