Membanggakan! UNESCO Tetapkan Pidato Bung Karno sebagai Salah Satu Harta Berharga

JABAR EKSPRES – Belum lama ada kabar mengharukan yakni ditetapkannya arsip pidato Bung Karno sebagai salah satu harta berharga dunia.

Warisan dunia pidato Bung Karno tersebut bertajuk Memory of The World atau Ingatan Dunia.

Penetapan pidato Bung Karno tersebut sebagai Ingatan Dunia telah ditetapkan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dalam sidang pleno Executive Board UNESCO yang digelar pada 10 sampai 24 Mei 2023 kemarin.

Adapun kabar tersebut disampaikan oleh Rieke Diah Pitaloka selaku Dewan Pakar Indonesia.

“Telah diputuskan dan ditetapkan,” ujar Rieke dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Mei 2023.

BACA JUGA: Pencak Silat Panglipur Goes to UNESCO, Perguruannya Sampai Tanah Eropa

Pidato Bung Karno sebagai Ingatan Kolektif Peradaban

Diketahui, pidato Bung Karno tersebut merupakan pidato yang Bapak Pendiri Bangsa itu sampaikan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1960.

Adapun pidato presiden pertama Indonesia itu telah diarsipkan dengan tajuk “To Build The World Anew”.

Arsip pidato tersebut, kata Rieke, merupakan sebuah tanda bahwa Indonesia pernah berkontribusi atas peradaban.

Dengan demikian, arsip-arsip tersebut sangatlah penting sebagai bahan ingatan atas pergaulan Indonesia dalam sejarah dunia.

“Arsip-arsip yang penting menjadi ingatan kolektif bangsa dan dunia.”

“Dapat digunakan sebagai petunjuk jalan bagi kehidupan bangsa Indonesia saat ini dan masa yang akan datang,” ujarnya.

BACA JUGA: Milad Saung Penca Cimande, Bapak Pencak Silat Dunia Berikan Sertifikat UNESCO

Setidaknya ada tiga arsip penting yang Duta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebut sebagai Tiga Tinta Emas Abad 20.

“Arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955; arsip Gerakan Non-Blok Pertama (GNB I) di Beograd, 1961.”

“Ada juga arsip Pidato Presiden ke-1 RI, Ir Soekarno di Sidang PBB, New York, 1960,” ungkap Rieke.

Rieke pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi dalam membantu tiga arsip penting ini sebagai Memory of The World (MoW) UNESCO.

BACA JUGA: UNESCO Tetapkan Ambon sebagai Kota Musik

“Berkat dukungan Presiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi beserta jajarannya, arsip KAA ditetapkan sebagai MoW UNESCO tahun 2015,” ujarnya.*** (bbs)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan