BPJS Kesehatan Gelar Pertemuan Bersama Asosiasi Kesehatan untuk Pemenuhan Kebutuhan FKRTL

“Analisa kebutuhan FKRTL tidak hanya didasarkan pada jumlah tempat tidur, tetapi juga harus memperhatikan kunjungan rawat jalan, jumlah rawat inap intensif, serta kapasitas daya tampung dari fasilitas kesehatan tersebut berdasarkan jumlah dokter spesialis yang ada di poliklinik. Jumlah kunjungan rawat jalan harus berbanding dengan jumlah dokter spesialis yang dapat melayani pasien,” jelas Hikmat.

Ia juga menyarankan, yang perlu diperhatikan adalah menambah layanan rawat jalan di FKRTL untuk membenahi rujukan serta meningkatkan aksesibilitas peserta JKN dalam mengakses pelayanan kesehatan.

Perwakilan Bidang Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ira Irawati juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bandung sendiri masih memberikan peluang untuk pendirian rumah sakit dikarenakan pasien yang berobat ke Kota Bandung banyak berasal dari luar daerah, tidak hanya penduduk yang berdomisili di Bandung.

“Berdasarkan data di Dinas Kesehatan, di Kota Bandung sendiri terdapat 39 rumah sakit dan 3 yang sedang berproses. Jumlah yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 31 rumah sakit. Selain itu, terdapat 133 klinik utama namun dalam dua bulan terakhir terdapat klinik utama yang tutup dan turun tingkat, sehingga untuk jumlah existing-nya masih dilakukan rekonsiliasi oleh Bagian JPRK Dinas Kesehatan. Artinya, memang masih terbuka peluang bagi rumah sakit maupun klinik utama untuk bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” ujar Ira.

Ira menambahkan, pihaknya akan melakukan mapping rujukan di wilayah Kota Bandung agar aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berobat ke Kota Bandung lebih tertata dan terdistribusi dengan baik. (*)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan