“Penghematan air sebesar 106,8 MLD ini akan sangat membantu memastikan pasokan air yang cukup di Penang hingga periode hujan lebat yang diperkirakan terjadi pada September 2023,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada hari Minggu.
Chow menyebutkan bahwa pada tahun 2022, data PBAPP menunjukkan bahwa penduduk Penang menggunakan 307 liter per kapita per hari (LCD), dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 244 LCD pada tahun 2020 dan statistik Singapura sebesar 158 LCD pada tahun 2021.
“Pada tahun 2022, konsumsi air domestik menyumbang sekitar 61,6% dari total konsumsi air di negara bagian ini,” ujarnya.
Menurut Chow, PBAPP mengidentifikasi dua alasan utama di balik rendahnya tingkat bendungan di Penang.
Pertama, rendahnya curah hujan di daerah tangkapan air bendungan sejak awal tahun ini.
Meskipun telah dilakukan operasi penyemaian awan sejak bulan Mei 2023, tingkat bendungan terus menurun.
Alasan kedua adalah tingginya tingkat konsumsi air, di mana negara ini mencatatkan rekor baru dengan konsumsi air sebesar 868 MLD.
“Selama tiga bulan pertama tahun ini, konsumsi rata-rata mencapai 876 MLD,” katanya.
Pemerintah Penang telah menginstruksikan PBAPP untuk menjaga cadangan air di Bendungan Air Itam dan Teluk Bahang dengan segala cara selama tahun ini.
Perusahaan tersebut diminta menerapkan tindakan darurat dalam pasokan air.
