Suhendar menuturkan bahwa, selama lebih 6 tahun pengobatan istrinya ia tak pernah menemukan kendala dalam pelayanan kesehatan yang dijalani.
Ia bahkan merasa takjub dengan pelayanan para petugas kesehatan di RS Al Islam yang ramah, sangat membantu, dan tidak membeda-bedakan pasien. Bertahun-tahun berobat, ia merasa menemukan keluarga baru.
“Petugas kesehatan yang melayani pasien secara langsung di rumah sakit sangat mempengaruhi image rumah sakit. Selama berobat disini, saya merasa sangat dibantu oleh petugas, perawat, dan dokternya. Semoga seluruh tenaga medis di Indonesia berjiwa sosial yang tinggi, dan benar-benar melayani dari hati,” ungkapnya.
Dengan pelayanan terbaik yang didapatkan ia percaya, selama dirinya berpikir positif dan yang baik-baik demi kesembuhan, maka kebaikan akan selalu kembali kepadanya dan keluarga.
“Saya merasa menemukan banyak hikmah dalam cobaan ini. Saya dan keluarga tidak perlu memikirkan biaya sepeserpun, karena semuanya sudah dijamin penuh oleh program JKN. Selain itu, dukungan dari rekan-rekan yang sedang sama-sama berjuang, serta petugas medis dirumah sakit yang terus memberikan pelayanan prima, seperti suntikan semangat untuk kesembuhan istri saya. Karenanya kami tidak pernah stres, lebih seperti healing,” ungkap Suhendar.
Tak pernah putus harapan Suhendar dan sang istri agar program JKN terus berlanjut kedepannya. Walaupun nanti, ada perubahan di tatanan pemerintahan, ia optimis bahwa Program JKN tidak akan pernah terhenti karena manfaatnya sangat terasa bagi seluruh masyarakat Indonesia. (*)