JABAR EKSPRES – Jalan rusak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menjadi persoalan bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat.
Tak sedikit warga mengeluhkan kondisi tersebut, salah satunya jalan di Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Kondisi jalan rusak tersebut, membuat aktivitas warga sangat terganggu. Pasalnya, akses Jalan Pangauban-Galanggang merupakan jalur utama bagi warga di Kecamatan Batujajar dan Saguling untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.
“Rusak sudah lama, tapi kemarin sudah ada yang mengukur jalan dari Pemda. Mudah-mudahan segera direalisasikan,” kata Fajar Panji Rahayu (29) warga Desa Pangauban, Jumat (19/5/2023).
Menurutnya, Jalan Pangauban-Galanggang menjadi akses utama penghubung tiga desa dan dua kecamatan.
Kondisi kerusakan saat ini semakin parah karena terus-terusan diguyur hujan deras dan tidak adanya drainase sehingga jalan turut tergenang banjir. Belum lagi, banyaknya kendaraan berat seperti truk yang melintas ke wilayah ini.
“Inginnya cepat dibetulin aja agar aktivitas warga bisa lancar,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas PUPR KBB Aan Sopian menyebutkan, dalam waktu dekat Pemkab Bandung Barat akan merealisasikan pembangunan jalan di wilayah Pangauban, Kecamatan Batujajar.
Menurutnya, dari total panjang jalan yakni 7,3 kilometer sepanjang 4 kilometer mengalami kerusakan.
“Total panjang jalan Batujajar, Pangauban hingga Girimukti total panjangnya 7,3 kilometer. Dari total panjang 7,3 kilo itu kondisi yang rusak kurang lebih 4 kilometer,” ungkapnya.
Namun demikian, dengan keterbatasn anggaran, untuk sementara pihaknya bakal melakukan perbaikan jalan sepanjang kurang lebih sekitar 1,6 kilometer.
“Dan untuk penanganan yang sekarang karena anggaran terbatas hanya Rp4 miliar baru bisa ditangani 1,6 kilometer dengan jalan yang dibangun berupa beton,” katanya.
Masih kata Aan, berdasarkan perencanaan awal jalan yang akan diperbaiki tersebut sebanyak empat titik terutama yang mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Kebetulan di perencanaan awalnya hanya ada 4 spot atau titik. Titik pertama di STA 2000 sampai 2400 meter, kedua 3000 sampai 3200 meter,” katanya.
“Sementara itu, titik ketiga STA 3700 sampai 4200 meter dan terakhir STA 4 4300 sampai 4800 meter. Total 1,6 kilo. 4 titik dalam satu ruas,” imbuhnya.
Ia menyebut, sejauh ini pihaknya telah melakukan sosialisasi di desa Pangauban terkait adanya perbaikan jalan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.