JABAR EKSPRES- Netflix berencana melakukan pemangkasan pengeluaran sebesar 300 juta dolar AS (setara dengan Rp4,4 triliun) pada tahun 2023.
Hal ini dikarenakan penunetflndaan program mereka untuk menindak pengguna yang sering berbagi kata sandi di Amerika Serikat dan negara lain.
Program tersebut seharusnya dilaksanakan pada kuartal pertama hingga kuartal kedua tahun 2023, namun ditunda dan baru akan diterapkan pada semester kedua.
Perusahaan layanan streaming ini meminta para karyawan untuk menghemat pengeluaran termasuk dalam hal perekrutan pegawai. Meskipun begitu, Netflix menjanjikan tidak akan melakukan pembekuan perekrutan atau melakukan pemutusan hubungan kerja tambahan.
Angka 300 juta dolar AS tersebut hanya sebagian kecil dari pengeluaran Netflix yang pada tahun lalu mencapai 26 miliar dolar AS. Program penanganan akun yang sering berbagi kata sandi adalah langkah Netflix untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
Netflix juga telah meluncurkan paket layanan berbayar yang lebih murah namun disertai dengan iklan pada November 2022 sebagai upaya bersaing dengan layanan streaming utama lainnya seperti Disney+, Hulu, HBO Max, Paramount+, dan Peacock.
Netflix memungkinkan hingga dua anggota tambahan per akun dengan biaya yang bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Netflix juga mewajibkan pengguna di beberapa negara untuk menetapkan lokasi utama untuk akun mereka, sehingga jika ada yang menggunakan akun mereka yang tidak tinggal satu rumah, mereka akan diminta untuk “membeli anggota tambahan”.