Dengan menjual sekitar Rp 12 ribu atau Rp 15 ribu per box, jika mampu menjual 20 box setiap hari, maka pendapatan bisnis rice bowl rumahan bisa mencapai Rp 8,4 juta per hari. Tentu saja, pendapatan dari bisnis ini sangat menggiurkan. Anda hanya perlu mencari supplier untuk bahan baku sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih murah tanpa mengurangi kualitas atau rasa makanan.
3. Banyak Variasi Menu yang Menarik
Mendirikan bisnis rice bowl rumahan sangatlah mudah karena saat ini terdapat banyak jenis variasi olahan nasi dan lauk yang tersedia. Memasak rice bowl juga termasuk dalam jenis masakan yang sederhana, karena hanya perlu mengkreasikan nasi dengan berbagai lauk.
Selain menggunakan menu dari luar negeri, Anda bahkan dapat membuat rice bowl rumahan dengan lauk tradisional khas Indonesia seperti ayam rica-rica, rendang, tumis kentang, tumis cumi sambal hijau, jengkol balado, atau olahan sambal teri.
Pada dasarnya, rice bowl mirip dengan nasi bungkus atau nasi kotak, hanya saja dikemas dengan lebih modern. Dengan banyaknya variasi yang tersedia, tidak sulit bagi Anda untuk mencoba kreasi yang berbeda dan menjadi berbeda dari yang lainnya.
BACA JUGA: Apa Itu Nasi Cadong? Makanan di Penjara yang Viral Setelah Disebut Tio Pakusadewo
4. Fleksibel dan Mudah Dilakukan
Bisnis rice bowl dapat dijalankan oleh siapa saja, tanpa memerlukan keterampilan khusus atau pengalaman sebelumnya. Bisnis ini juga dapat dilakukan di mana saja, bahkan di rumah tanpa harus membuka gerai fisik. Namun, meskipun mudah, Anda harus memastikan bahwa produk rice bowl rumahan tersebut memiliki rasa yang enak dan memenuhi standar kualitas.
5. Modal yang Rendah
Mendirikan bisnis rice bowl rumahan tidak memerlukan modal yang besar. Terutama jika dilakukan di rumah, Anda tidak perlu membayar sewa tempat untuk berjualan. Bahan-bahan untuk membuat rice bowl juga mudah ditemukan dan tidak terlalu mahal. Anda juga tidak perlu menyediakan terlalu banyak variasi pada awalnya, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.