JABAR EKSPRES – Dalam pertandingan NBA keempat antara Golden State Warriors dan Lakers, Stephen Curry tampil spektakuler di hampir semua area kecuali satu, yaitu dalam melakukan shooting.
Ia berhasil melesakkan 12 dari 30 tembakan, termasuk 3 dari 14 tembakan tiga poin. Jika Warriors tidak bisa membalikkan keadaan dari ketertinggalan 3-1 ini, ada dua tembakan yang menjadi momen yang sangat disayangkan oleh Curry.
Baca Juga: Prediksi 5 Tim Terbaik yang Berpotensi Juara NBA! Musim 2022-23
Dalam momen ketika Warriors ketinggalan satu angka dan tersisa kurang dari 40 detik untuk bermain, Curry mendapat kesempatan untuk melakukan switch dan berhadapan langsung dengan Anthony Davis di posisi puncak key. Ini merupakan posisi yang sudah sangat akrab bagi Curry, yang pernah menghadapi situasi serupa pada pertandingan NBA final 2016 melawan Cleveland Cavaliers, di mana ia gagal melewatkan Kevin Love dan gagal mencetak tiga poin yang diinginkannya.
Berdasarkan informasi dari ESPN tahun 2019, Curry mengungkapkan penyesalannya atas keputusan yang ia ambil pada momen krusial tersebut. Ia merasa seharusnya ia bisa melewati Love dan mencetak dua poin yang lebih aman, dan kemudian bisa mencetak tembakan lain untuk memenangkan kejuaraan. Namun, Curry merasa terlalu bersemangat dan memutuskan untuk mencetak tiga poin heroik, yang ternyata membuat timnya kalah.
Baca Juga: Duel Terbaik! LeBron vs Curry di NBA Playoff 2023
Pada pertandingan melawan Lakers, Curry mendapat kesempatan kedua untuk melakukan “do-over” atas keputusannya di NBA final 2016. Kali ini ia berhadapan dengan Davis, dan seharusnya ia tidak perlu terlalu khawatir untuk melewatinya karena Davis tidak bisa mengimbanginya secara fisik. Namun, Curry terlihat ragu-ragu dan kurang percaya diri, sehingga ia memilih untuk melepaskan tembakan sulit yang pada akhirnya gagal.
Ini hampir seperti momen yang sama seperti yang pernah dialami Curry dengan Kevin Love tujuh tahun lalu. Meskipun Curry bisa mencetak tembakan tersebut dan telah melakukannya berkali-kali sepanjang karirnya, namun tidak diperlukan dalam momen tersebut.
Ia ingin menjadi pemain yang mengambil tanggung jawab dalam situasi sulit, namun keputusan tersebut dapat dipertanyakan apabila melihat situasi pertandingan pada waktu itu.