Syarat Kemasan Makanan yang Baik, Jenis-Jenis dan Dampak bagi Kesehatan

Dampak Negatif Kemasan Plastik

Plastik terdiri dari berbagai bahan seperti polimer, filler, plasticizer, retar dan nyala, antioksidan, lubrikan, stabilizer panas, dan pigmen warna. Jenis polimer yang paling umum digunakan meliputi polietilen, polipropilen, polivinilklorida, dan polisterina. Namun, senyawa kimia beracun dari plastik dapat berpindah ke dalam makanan atau minuman karena faktor suhu dan waktu kontak.

Jika suhu tinggi (lebih dari 60°C) dan kontak berlangsung selama 30 menit, senyawa beracun seperti formalin dapat berpindah ke dalam makanan. Semakin tinggi suhu dan semakin lama kontak, semakin besar kemungkinan senyawa beracun berpindah ke dalam makanan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penggunaan kemasan plastik ini pada makanan dan minuman.

Pengaruh Kemasan Asal Bahan Kertas dan Sejenisnya

Kertas telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai bahan kemasan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Kemasan kertas sangat populer, terutama di pasar tradisional. Penggunaan kertas bekas atau sisa kertas sering ditemukan di warung dan pasar. Kemasan kertas modern menggunakan pelapis tambahan atau langsung. Struktur dasar kertas terdiri dari bubur kertas (selulosa) dan mat yang dirasakan.

Komponen lain termasuk hemiselulosa, fenil propana terpolimerisasi sebagai lem, minyak esensial, alkaloid, pigmen, dan mineral. Kadang-kadang klor digunakan sebagai pemutih, serta adhesive aluminium, pewarna, dan pelapis. Namun, bahan berbahaya termigrasi yang terdapat dalam kertas adalah tinta, terutama untuk kertas bekas (yang mengandung logam berat), dan komponen bahan kimia di atas, kecuali selulosa dan lignin. Karena kertas juga dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan, pemilihan bahan yang akan dikemas dan penggunaan kertas sebagai bahan kemasan harus diperhatikan. Kertas yang dicetak seharusnya tidak digunakan untuk membungkus bahan makanan secara langsung.

Migrasi Bahan Kimia Berbahaya Dari Kemasan

Migrasi senyawa dari kemasan ke pangan adalah penyebab keracunan atau akumulasi bahan toksik. Migrasi terjadi ketika bahan kimia, termasuk polimer, monomer, atau katalisator dari kemasan, seperti formalin dari wadah melamin, berpindah ke dalam pangan. Migrasi dapat mengurangi kualitas dan keselamatan pangan, dan efeknya sering tidak disadari pada awalnya, tetapi dapat berdampak fatal pada jangka panjang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan