Sampah Meningkat 12 Persen, Pemprov Jabar Aktifkan Kembali Zona 1 TTPAS untuk Atasi Penumpukan di TPS Kota Bandung

JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar menanggapi terkait meningkatnya sampah yang mencapai 12 persen.

Untuk menghindari penumpukan di Tempat Pembuangan Sementara atau TPS di Kota Bandung, maka Pemprov Jabar kembali mengaktivasi zona 1 Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sarimukti.

Pemprov Jabar juga telah melaporkan bahwa upaya pembersihan fasilitas umum termasuk sampah setelah Hari Raya Idul Fitri.

BACA JUGA: Sejumlah TPS di Kota Bandung Overload, Plh Walkot Minta Pemprov Jabar Segera Pulihkan TPA Sarimukti

Sebelumnya, kenaikan tonase sampah diungkap oleh Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias didampingi Koordinator Pengelola TPPAS Sarimukti Riswanto.

Ia menjelaskan bahwa penumpukan sampah di TPS terjadi karena jumlah tonase sampah yang dikirim ke Sarimukti dari Kota Bandung membeludak.

Tercatat, kiriman sampah pada Januari 2023 lalu sebanyak 33,955 ton. Februari 2023 sebanyak 36.726 ton, dan Maret 2023 sebanyak 38.742 ton.

“Ada tren kenaikan tonase rata-rata sebesar 8,1 persen. Dan pada saat Lebaran meningkat sampai dengan 12 persen,” kata Prima Mayaningtias saat berkunjung ke TPPAS Regional Sarimukti, Selasa, 9 Mei 2023.

Akibatnya, daya tampung TPPAS Sarimukti terjadi over capacity sebesar 786,44 persen. Saat ini, areal Sarimukti seluas 43,6 hektare sudah terisi dengan total volume sampah 15.434.994 m3.

Padahal, menurut rancang bangun rinci atau Detail Engineering Design (DED), desain kapasitas awal hanya untuk 1.962.637 m3.

Selain lahan yang sudah overload, TPPAS Sarimukti hanya beroperasi 2 zona saja yakni zona 2 dan 3 dari 4 zona yang ada. Kondisi sampah di zona 2 saat ini pun sudah mencapai ketinggian hingga 50 meter, dan dinilai telah melebihi ambang batas ketinggian yang ditentukan.

“Kami membuka kembali zona 1 yang sebelumnya sudah penuh dengan sampah dan membuat manuver area, menambah gelaran batu pecah dan balok beton di jalan operasi dan manuver area untuk truk yang masuk. Sehingga bisa digunakan minggu ini juga,” jelas dia.

Prima memaparkan faktor penyebab lainnya yang menyebabkan penumpukan sampah di TPS. Yakni kendala transportasi pengangkut sampah dari Kota Bandung yang tidak optimal, guyuran hujan, serta kemacetan arus mudik yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sampah ke Sarimukti.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan