Sedangkan yang pertama tanggal 28 April 2023 lalu dan tahap kedua adalah kemarin Minggu, 30 April 2023, penjemputan tersebut menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Kemudian pada hari ini Senin, 1 Mei 2023 adalah tahap ketiga proses pemulangan total 75 WNI yang berasal dari Sudan.
Dengan demikian total yang sudah kita pulangkan jumlahnya adalah 823 orang melalui tiga tahap kepulangan dari Jeddah menuju Jakarta
Berdasarkan keterangannya masih ada lagi sekira107 dari total 930 WNI yang sudah dikeluarkan.
“Total sekarang masih ada lagi di Jeddah 107 orang yang insyaallah rencananya akan kita pulangkan besok menggunakan pesawat Garuda Indonesia sehingga total insyaallah besok 930 bisa kita pulangkan semua,” kata pihak Kemenlu.
Sementara itu, Dirjen Protokoler dan Konsuler Kemenlu Andy Rachmianto membeberkan soal evakuasi WNI di Sudan ia pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat.
“Terimakasih, jadi kemarin KBRI Khartum menerima masih menerima laporan begitu, informasi ada beberapa WN kita yang masih belum terdaftar pada waktu kita memulai proses evakuasi. Jumlahnya tidak banyak. Catatan kemarin sekitar 6 atau 7 orang. Nanti bisa dikonfirmasi,” katanya.
“Jadi, memang masih ada beberapa WNI yang pada waktu kita memulai registrasi belum sempat terdaftar, teregistrasi.
Tapi, kita sudah menerima laporan dari mereka, kita sudah terima data-datanya dari mereka dan sekang teman-teman Pak Dubes, Dubes kita di Khartum sedang menyiapkan upaya agar mereka bisa segera kita keluarkan dari Sudan secepatnya.
Memang masih ada beberapa yang sebagai tambahan juga mungkin teman-teman media, selain yang kita pulangkan melalui Port Sudan kemudian ke Jeddah, ada beberapa warga kita yang juga kita keluarkan melalui perbatasan Sudan dengan Mesir. Nanti kedutaan besar kita di Kairo yang akan melakukan upaya pemulangan dari Kairo menuju Jakarta pada kesempatan pertama,” lanjutnya.
Tak hanya itu, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga mengungkap kendala penjemputan WNI di Sudan.
“Selama pelaksanaan tidak ditemukan hambatan yang berarti. Hanya masalah pengurusan membutuhkan sedikit waktu tetapi tidak ditemukan. Dan ini adalah berkat kerja sama dan support dari perwakilan pemerintah Indonesia baik di Khourtum, Arab Saudi, dan lain sebagainya,” katanya.