Menurutnya, dengan perbedaan karakteristik dinamika atmosfer tersebut, maka dapat dikatakan bahwa di wilayah Indonesia tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan gelombang panas atau Heatwave.
”Yang mungkin terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian, yang umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca cerah pada siang hari,” ujar Ayu.
”Dan kondisi itu relatif lebih signifikan pada saat posisi semu matahari berada di sekitar ekuatorial,” lanjutnya.
Ayu menyampaikan, pada pertengahan Mei ini, posisi semu matahari sudah berada di Belahan Bumi Utara, di sekitar 19 derajat Lintang Utara (LU).
Dia menilai, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa di wilayah Indonesia bagian Selatan ekuator, akan menjelang periode angin Timuran, yang identik dengan musim kemarau.
”Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan berita hoax terkait dengan gelombang panas di Indonesia,” imbuhnya.
Ayu memaparkan, masyarakat diimbau untuk siap menghadapi musim kemarau, yang diprediksi bisa berpotensi kekeringan serta minimnya pasokan air bersih.
”Masyarakat diimbau untuk dapat memanfaatkan melakukan manajemen air yang baik,” paparnya.
Ayu juga menuturkan, supaya masyarakat tak perlu khawatir berlebihan terkait bahayanya paparan sinar UV.
”Masyarakat diimbau agar berhenti menyebarkan berita hoax terkait gelombang panas, karena fenomena tersebut tidak akan terjadi di wilayah ekuator termasuk wilayah Indonesia,” pungkas Ayu. (bas)
Berikut dampak buruk dari paparan berkepanjangan sinar UV terhadap kulit atau tubuh manusia
- Kesehatan mata terganggu karena paparan sinar UV berkepanjangan
- Sunburn atau kondisi dimana kulit terbakar matahari.
- Merusak sistem kekebalan tubuh, sengatan sinar UV dapat mengubah distribusi dan fungsi sel darah putih
- Fotosensitivitas, paparan UV dapat memicu reaksi alergi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Sinar UV ke permukaan bumi:
– Sudut datang sinar matahari, semakin tegak sudutnya semakin banyak sinar UV yang masuk.
– Posisi lintang, semakin ke arah kutub semakin sedikit sinar UV yang mencapai permukaan Bumi.
– Tutupan awan, semakin banyak tutupan awan yang terjadi maka semakin sedikit sinar UV yang mencapai permukaan.
– Elevasi, semakin tinggi elevasi suatu wilayah maka semakin besar sinar UV yang mencapai permukaan.