JABAREKSPRES – Berikut contoh teks Khutbah Idul Fitri singkat dan bermanfaat yang terbaru 2023. Simak selengkapnya di artikel ini!
Khutbah Idul Fitri merupakan salah satu rangkaian acara selama sholat Idul Fitri. Khutbah adalah salah satu bentuk ibadah berupa pengajian pada waktu-waktu tertentu.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), khutbah juga dapat diartikan sebagai pidato yang menguraikan atau membahas topik-topik keagamaan.
Pada dasarnya khutbah adalah pesan kepada hadirin untuk bertakwa. Menurut hukum Islam, Khutbah disampaikan dalam rukun-rukun tertentu.
Khutbah Idul Fitri sendiri merupakan jenis khutbah yang diberikan sesaat setelah shalat Idul Fitri. Khutbah Idul Fitri disampaikan oleh khatib yang dipilih secara khusus.
Orang yang ditugaskan sebagai khatib harus memahami beberapa rukun khotbah.
Diantaranya adalah membaca puji-pujian kepada Allah SWT, membaca shalawat, membaca doa wasiat untuk taqwa kepada Allah, membaca ayat-ayat Al-Quran dan berdoa bagi umat Islam.
Seseorang yang ditunjuk sebagai khatib untuk membaca khutbah memahami ajaran Islam, termasuk khutbah Idul Fitri. Yuk, cek contoh teks khutbah Idul Fitri terbaru 2023 pada uraian di bawah ini!
Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Terbaru 2023
Berikut ini contoh teks Khutbah Idul Fitri dilansir dari nu.or.id:
Khutbah Idul Fitri 2023: Apakah Layak Kita Merayakan Kemenangan?
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Wasiat takwa senantiasa dan akan terus mengawali setiap khutbah. Karena dalam kehidupan abadi di akhirat kelak, tidak ada yang bermanfaat bagi kita kecuali takwa dan amal saleh.
BACA JUGA: Hadits Menggoda Orang Puasa, Apakah Berdosa?
Untuk itu, mengawali khutbah yang singkat ini, kami berwasiat kepada kita semua agar senantiasa berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah ta’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh larangan.
Hadirin jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selama satu bulan penuh kita telah menjalani pendidikan dan pelatihan di Madrasah Ramadhan.
Selama menempuh pendidikan di Madrasah Ramadhan, kita tidak hanya dididik untuk memperbaiki hubungan dengan Allah ta’ala. Tapi juga dilatih untuk memperbaiki hubungan dengan sesama hamba.