JABAR EKSPRES- Hikmah menegakkan shalat adalah mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar. Mengenai hal itu, Allah menjelaskan tujuan hakiki shalat, Bacalah Kitab (Al Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya) daripada ibadah yang lain. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS Al-‘Ankabut [29]: 45).
Mengapa shalat dapat mencegah dari perilaku keji dan mungkar? Apa hubungan manfaat shalat dengan perilaku kita sehari-hari?
Jika kita mendalami khasiat gerakan-gerakan shalat sekaligus fungsinya dalam kon- teks ruang dan waktu secara tepat, antara gerakan sha- lat dengan perilaku yang baik (takwa) itu sungguh saling berkaitan.
Buktinya, setelah shalat, kekhusyukan tetap terjaga. Dampak mendirikan shalat berpengaruh pada perilaku sehari-hari, itulah hakikat shalat Nabi Saw.
Shalat yang benar-benar mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Jadi, jika sudah melakukan shalat, tetapi akhlak sehari-hari masih rusak, itu berarti shalatnya belum be- nar dan belum ikhlas.
Bahkan, bisa jadi termasuk orang yang lalai dalam shalatnya, sebagaimana firman Allah :
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka, celakalah orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya, yang berbuat riya, dan enggan (memberikan) bantuan (QS Al-Ma’ün [107]: 1-7).
Gerakan shalat yang benar akan membuat aliran darah dan sel-sel tubuh berfungsi secara normal. Pun menjadikan pikiran dan jiwa tenang dan terjaga sehingga melahirkan badan yang sehat dan jiwa yang tenang. De- ngan demikian, shalat mampu mengendalikan diri dari perilaku keji dan mungkar.