JABAR EKSPRES – Puasa setengah hari adalah salah satu bentuk ibadah yang dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Berpuasa setengah hari merupakan bentuk puasa yang dilakukan dengan cara tidak makan dan minum dari pagi hingga menjelang waktu zuhur.
Berpuasa setengah hari merupakan salah satu bentuk ibadah yang dijalankan oleh umat muslim sejak usia dini. Dalam hal ini, orang tua berperan penting dalam mengajarkan anak-anaknya tentang puasa setengah hari.
Seperti yang diajarkan oleh Abdul Wahab As-Sya’rani berikut
واتفقوا على أن الصبي الذي لا يطيق الصوم والمجنون المطبق جنونه غير مخاطبين به لكن يؤمر به الصبي لسبع ويضرب عليه لعشر
Artinya: Ulama sepakat anak kecil yang tidak mampu puasa dan orang gila permanen tidak diwajibkan puasa. Tapi anak kecil diminta puasa bila berumur tujuh tahun dan dipukul bila tidak mau puasa ketika umur sepuluh tahun.
Namun, mengajarkan anak-anak tentang puasa setengah hari bukanlah hal yang mudah, terlebih bagi anak-anak yang masih sangat kecil.
Oleh karena itu, perlu adanya cara yang mudah dan aman dalam mengajarkan anak-anak puasa setengah hari.
Cara Mengajarkan Anak Puasa Setengah Hari
Pertama-tama, orang tua harus mengajarkan anak-anak tentang tujuan puasa setengah hari, yaitu sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Allah SWT.
Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan selama berpuasa.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan asupan makanan yang sehat dan bergizi sebelum memulai berpuasa setengah hari.
Kedua, orang tua perlu memberikan pengertian kepada anak-anak tentang waktu-waktu yang diperbolehkan untuk makan dan minum selama puasa setengah hari.
Orang tua dapat menjelaskan bahwa waktu makan dan minum hanya diperbolehkan pada waktu pagi sebelum terbit matahari hingga menjelang waktu zuhur.
Ketiga, orang tua dapat memberikan contoh kepada anak-anak dengan cara mengikuti puasa setengah hari bersama-sama.
Baca Juga: Harga Uang Koin Kuno Rp50 Tahun 1971, Nilainya Capai Ratusan Ribu Rupiah!
Dengan mengikuti puasa setengah hari bersama-sama, anak-anak akan merasa lebih termotivasi dan terdorong untuk melaksanakan berpuasa setengah hari.
Keempat, orang tua dapat memberikan pujian dan hadiah kepada anak-anak yang berhasil melaksanakan puasa setengah hari dengan baik dan benar.