JABAR EKSPRES – Inflasi di Kota Bandung cenderung terkendali berkat adanya penyesuaian tarif oleh PDAM.
Kepala BPS Kota Bandung mengungkap, sebelumnya sempat mengalami kenaikan di atas year on year (yoy) atau pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 7,50 persen.
“Sebelumnya memang mengalami penaikan inflasi yoy-nya itu di atas 7 ya tapi, alhamdulillah selama bulan Maret ini Inflasi Kota Bandung, yoy-nya sebesar 5,00%,” kata Aris Budiyanto saat ditemui Jabarekspres, Senin 2 Maret 2023.
“Kemudian itu dibawa inflasi YOY-nya, atau year on year Jawa Barat sebesar 5,25% Namun sedikit di atas, inflasinya Nasional 4,97% Jadi YOY itu adalah inflasi yang bulan ini dibandingkan dengan bulan Maret tahun 2022, jadi kumulatif 12 bulan,” sambungnya
Berdasarkan catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung pada Maret 2023 terjadi deflasi sebesar 1,50 persen. Menurut BPS angka tersebut sama dengan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,43.
Aris Budiyanto juga menyebutkan, catatan deflasi Kota Bandung adalah yang terdalam di Indonesia sehingga mendapatkan apresiasi tinggi dari pemerintah pusat.
“Ini adalah nilai di bawah 0 terdalam di Indonesia dan mendapatkan atensi yang luar biasa dari Pemerintah Pusat,” jelas Aris.
Ia juga menuturkan komoditas yang menjadi penyumbang deflasi yaitu tarif air minum PDAM sebanyak -1,72 persen, cabai merah -0,01 persen dan bawang merah -0,01 persen.
“Ada pun faktor penyebab dari deflasi adalah terjadinya penyesuaian tarif PDAM Tirtawening, mulai 1 Februari tahun 2023,” tuturnya
“Jadi ada SK Wali Kota, SK terbaru, disitu disampaikan terjadi penyesuaian tarif, kembali ke tarif lama, itu sangat signifikan karena tarif PDAM itu digunakan hampir 40% masyarakat,” imbuhnya
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyebutkan keberhasilan menurunkan inflasi adalah kerja keras semua pihak.
“Hasilnya deflasi luar biasa, ini sudah on the track dalam pengendalian inflasi. Dengan berbagai program dapat meringankan masyarakat,” kata Yana
Menurutnya, deflasi sangat penting karena yang akan diuntungkan merupakan masyarakat.
“Karena kota menekan inflasi, yang diuntungkan masyarakat. Dengan deflasi, kita bisa memberi bahan yang lebih banyak dan murah,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya berharap, momentum ini bisa terus dipertahankan serta meningkat terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti.