“Saya ingin terus berbuat, lebih dekat dengan rakyat dan apapun yang ditakdirkan sejarah oleh Allah, kita harus mempersiapkan diri, Dan saya ingin terus mempersiapkan diri sebaik-baiknya bersama Partai Demokrat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, dalam agenda kegiatan Safari Ramadan, AHY mengunjungi beberapa daerah di Jawa Barat.
Di Kota Cimahi sendiri AHY menyapa masyarakat sambil membagikan sejumlah paket sembako dan menyerahkan bantuan gerobak kepada pedagang kecil.
Dalam sambutannya AHY juga mengatakan, bersama Partai Demokrat akan turut berjuang untuk perbaikan ekonomi sehingga kondisinya semakin baik.
AHY juga menyinggung mengenai penegakan hukum di Indonesia yang harus menjungjung nilai keadilan dan tidak tebang pilih.
Sementara itu, di Kota Bandung AHY juga melakukan dialog bersama generasi Milenial.
AHY juga menyuarakan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia khususnya melalui sektor pendidikan.
“Pendidikan juga jadi pondasi utama dalam pembangunan Indonesia,” katanya.
Menurutnya, Partai Demokrat juga tengah berusaha agar kembali duduk di pemerintahan untuk bisa mewujudkan sejumlah gagasan perubahan.
Caranya adalah mensukseskan pesta demokrasi pemilihan presiden 2024 termasuk pemilihan legislatifnya.
Partai Demokrat juga telah membangun Koalisi dengan dua partai politik lain. Yakni Partai Nasdem dan PKS. Termasuk kesepakatan mengusung Anies Baswedan.
Dalam dialog bertajuk safari Ramadan itu, sejumlah millenial juga mempertanyakan langkah politik AHY.
Peserta undangan dari kalangan milenial itu menanyakan mengenai apakan AHY berkeinginan untuk menjadi Cawapres mendampingi Anies Baswedan?
Dengan lugas AHY menjawab, bahwa sejauh ini komunikasi intensif masih terus dilakukan. Meski begitu dalam Koalisi yang terjalin sudah ada kesepakatan dengan memberikan ruang yang luas kepada Anies untuk memilih pasangannya sendiri.
“Sehingga kapan dan siapa orangnya itu benar-benar ditentukan mas Anies. Kami tidak ingin berandai-andai. Kami serahkan kepada bacapres,” tegas putra Sulung Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. (mg10/11/yan)