JABAREKSPRES – Mendekati Ramadhan yang hanya tinggal hitungan hari, kita harus mempersiapkan banyak hal. Salah satu ulama terkenal juga akan membagikan kiatnya mempersiapkan Ramadhan agar ibadah bisa Khusyuk adalah Gus Baha.
Gus Baha yang yang juga Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, memiliki cara khusus untuk mempersiapkan datangnya bulan suci Ramadhan.
Pemilik nama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini menjelaskan bahwa mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadhan salah satunya adalah dengan mendalami kajian literatur dari para ulama terdahulu.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah tayangan video “Menyambut Ramadhan Bersama Gus Baha” di channel Youtube Najwa Shihab.
Gus Baha dalam penjelasannya menyebutkan bahwa kita tidak bisa shaleh tanpa meniru orang terdahulu.
Ramadhan di Pesantren
Lalu ulama yang selalu berpenampilan sederhana ini menceritakan tentang kehidupan di Pesantren.
Dalam tradisi pesantren, Gus Baha menjelaskan, bahwa untuk mendalami literatur ulama terdahulu ada tradisi yang namanya pasaran.
Di mana, seluruh civitas pesantren akan mengaji kitab dengan intesitas lebih banyak dibanding bulan-bulan selain Ramadhan.
“Kalau tradisi di kami, di pesantren, misalnya satu kiai ngajar 2-3 kitab setelah shalat fardu. Bisanya kalau Ramadhan ini full. Karena ini untuk melengkapi orang Indonesia dapat berkahnya Ramadhan, kalau kita belajar kitab atau membacakan kitab ke masyarakat supaya tau caranya niatnya orang dulu ketika puasa atau cara pandang orang dulu tentang puasa,” jabarnya.
Dengan begitu, seseorang dapat membekali dirinya dengan pemahaman yang lebih jernih dalam memandang Ramadhan.
“Cara pandang Ramadhan secara benar, paling tidak, kita merasa lapar. Betapa sakitnya orang miskin yang lapar, terus menghormati makan karena begitu nikmat. Ketika puasa melihat makanan yang kita sepelekan pada saat tidak puasa, ketika Ramadhan spesial semua. Bahkan air pun spesial, gedang (pisang) goreng spesial,” paparnya.
“Di sini ada syukur yang luar biasa. Itu kalau tidak baca literatur ulama terdahulu, kita tidak akan tahu,” tutupnya.
Sumber: web nu.or.id