BANDUNNG- Puncak peringatan Dies Natalis ke-61 Politeknik Pariwisata National Hotel Institute atau Poltekpar NHI Bandung berlangsung hangat dan meriah pada Selasa 14 Maret 2023.
Acara yang mengusung tema “Paridhi Prakashayanti Sada” yang memiliki arti selalu menerangi sekitarnya itu berlangsung di Gedung Mandalawangi lantai 2 Kampus Poltekpar NHI Bandung, Jalan Setiabudi.
Tema tersebut diambil untuk memperteguh komitmen Poltekpar NHI Bandung sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi pariwisata yang tertua di Indonesia.
Kampus ini memiliki komitmen untuk selalu berperan dan berkontribusi strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan pariwisata di Indonesia dengan menghasilkan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang maju, unggul, kreatif, inovatif, cendikia, berjiwa wirausaha, mandiri serta berdikari.
Acara dimulai dengan pembukaan Sidang Terbuka Senat serta sambutan dari Direktur Poltekpar NHI Bandung Andar Danova L Goeltom. Dilanjutkan dengan Orasi Ilmiah, pelaksanaan wisuda 8 orang purnabakti Poltekpar NHI Bandung, pemberian bantuan pendidikan SDN Sukarasa 196, prosesi ulang tahun ke–61 tahun dan diakhiri dengan makan siang bersama.
Kapusbang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Faisal mengatakan, Politeknik Pariwisata NHI Bandung menjadi salah satu politeknik pariwisata terbaik di Indonesia. Kampus ini terus berupaya agar pengajarannya selalu up to date dengan kebutuhan di industri pariwisata.
Apalagi, kata dia, saat ini dunia teknologi digital maju pesat maka secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap industri pariwisata.
Kondisi tersebut memaksa internal Politeknik Pariwisata NHI Bandung selalu mengaplikasikan teknologi baik dalam pengajaran ataupun lainnya.
“Tantangan politeknik pariwisata ini adalah bagaimana bisa menyelaraskan politeknik yang ada di bawah Kemenparekraf itu dengan PPKI dan LPIK juga Perpres yang terkait dengan revitalisasi pendidikan vokasi,” ujar Faisal di sela-sela acara kemarin.
“Yang kedua, bagaimana terus mendorong hal yang terkait dengan kebijakan kampus merdeka serta yang ketiga program internasional untuk bisa menjadikan poltekpar bisa menjawab tantangan global,” imbuhnya.
Faisal pun menjelaskan agar Poltekpar NHI Bandung bisa mentransfomasikan project based ini sebagai identitas pendidikan vokasi.
Ia juga menginformasikan bahwa ini bukan pendidikan akademik tetapi pendidikan vokasi yang harus mampu membawa suasana industri masuk ke kampus.