Bangkit dari Keterpurukan, Mengajar karena Bisa Lebih Paham yang Anak-Anak Butuhkan

Maya kemudian mengajak Dadi untuk menjadi guru privat anaknya. “Saat itu Dadi belum begitu mahir baca tulis Alquran. Tapi kemauannya belajar tinggi. Dan sekarang sudah mahir,” jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan privat itu makin diikuti kerabat yang juga juga memiliki anak dengan kebutuhan pengajaran serupa. Hingga pada 2018, Rumah Quran itu dibuka. “Kalau sekarang yang tercatat siswa ada sekitar 50,” imbuhnya.

Saat ini Rumah Quran itu juga sudah berstatus yayasan dan memiliki legalitas. Sebagai perempuan yang sudah merasakan perjuangan mengurus dan mencari jalan pendidikan anak-anak istimewa, Maya berharap anak-anak didik itu kedepannya mampu mandiri. Termasuk menginspirasi masyarakat umum. “Kami ingin anak-anak bisa mandiri. Bisa setara dengan anak-anak lain. Bisa menjadi guru untuk anak-anak istimewa lainnya,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan