Saresehan Kebudayaan: Kemaritiman Nusantara dan Pentingnya Pengadilan Pelayaran

“Oleh karena itu saya merasa miris ketika ada seorang Dirjen yang tidak perlu disebutkan namanya yang mengatakan, saat ini Sunda tidak punya apa-apa, lagi hanya punya Selat Sunda saja,” ungkap Didi Turmudzi.

Lebih lanjut Didi Turmudzi menegaskan, sumber nabati terbesar ada di Indonesia, “Ada peristiwa luar biasa di masa datang ketika penduduk dunia bertambah banyak, dampaknya akan sangat mengerikan, dan kita harus mewaspadainya,” tegasnya.

“Masalah kependudukan terus menghantui kita, saat ini China akan terus mencari negara-negara koloni, bahkan jarak Darwin Australia ke Nusa Tenggara Timur hanya 20 menit, bahkan sudah banyak pulau kita diambil,” ungkap Didi Turmudzi.

“Kita tahu Ambalat bukan kedaulatan Indonesia dan Malaysia, Ambalat itu daerah abu-abu, maka Indonesia jangan mau diprovokasi oleh Malaysia,” tegas Didi Turmudzi.

Didi Turmudzi menambahan, kelangkaan air dan pangan menghantui di masa depan, “Beberapa tahun lagi energi fosil akan habis,” ujarnya, “Kita harus mewaspadai hal tersebut, dan kita jangan mau di adu domba, dan elit politik jangan bancakan korupsi,” tegasnya.

“Bahkan saya pernah bertemu dengan para pakar ekonomi yang menegaskan, saking kaya rayanya negara Indonesia, maka setiap orang di Indonesia dapat di beri gaji 15 juta rupiah tanpa harus bekerja apabila di Indonesia tidak terjadi korupsi,” ungkap Didi Turmudzi.

“Didi Turmudzi menegaskan, pentingnya menguasasi darat, laut, dan udara, “Ada pakar hukum mengungkapkan saat ini ada pihak-pihak yang melakukan kejahatan menguasai tanah-tanah di Indonesia dengan cara-cara negara Singapura,” ungkapnya.

“Intinya kita berharap pada Sunda Besar dan Sunda Kecil harus ada penegakan hukum di Indonesia, kata orang Sunda penegakan hukum saat ini di Indonesia ‘Rujit’,” tegas Didi Turmudzi.

Di akhir paparannya, Didi Turmudzi menegaskan, sejak Deklarasi Djuanda dicetuskan yang berakibat luas maritim Indonesia bertambah dari dua juta kilometer persegi menjadi lima juta kilometer persegi, maka orang Sunda harus menyambut Indonesia menjadi negara Maritim,” pungkasnya.

Dosen Administrasi Publik Fisip Unpas Bandung Dra. Mira Rosana Gnagey, M.Pd., dalam paparannya yang berjudul, “Mantra Nurani Multikultur dan Kemaritiman mengatakan, saat ini luas wilayah Indonesia 7,81 juta km persegi, dan luas wilayah laut Indonesia 3,25 juta km persegi.

Tinggalkan Balasan